SuaraJakarta.id - Para pedagang hewan kurban mulai marak bermunculan di Jakarta jelang Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah/2022 Masehi pada Minggu (10/7/2022).
Terkait ini, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meminta para pedagang hewan kurban agar tak menjadikan trotoar sebagai lapak jualan.
Sebab, kata Wagub DKI, hal itu mengganggu ketertiban umum. Terutama bagi para pejalan kaki.
"Kami minta jangan (jualan) di trotoar. Kalau di trotoar mengganggu pejalan kaki, mengganggu ketertiban," ujar Wagub Riza di Balai Kota DKI, Selasa (5/7/2022).
Baca Juga:Ganggu Pejalan Kaki, Wagub DKI Minta Pedagang Tak Jualan Hewan Kurban di Trotoar
Dia pun meminta agar pedagang hewan kurban berjualan di lapak resmi yang lain.
Pemprov DKI, kata Riza, telah menyediakan sejumlah lokasi bagi para pedagang hewan kurban.
"Silakan cari tempat yang ada. Pemda sendiri sudah juga berupaya mencarikan, membantu mencarikan tempat-tempat bagi pedagang sapi, kambing, atau hewan kurban," pungkasnya.
Diketahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga telah mendatangkan sebanyak 47 ribu hewan ternak ke Jakarta menjelang Idul Adha. Hal ini merupakan hasil kolaborasi bersama dengan Kementerian Pertanian dalam rangka dukungan Penyediaan Ternak Kurban dan Pangan Strategis di wilayah Jabodetabek.
Kolaborasi ini diwujudkan dalam Nota Kesepakatan dan Perjanjian Kerja Sama. Ruang lingkup kerja sama meliputi penyiapan dan penyampaian data, pasokan pangan strategis, penyediaan hewan kurban dari provinsi sentra ternak, dan pendampingan teknis kesehatan hewan.
Saat ini, di Jakarta juga sudah mulai mewabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak. Namun, Anies memastikan hewan yang datang ini telah bebas dari penyakit tersebut.
"Saat ini yang sudah masuk di Jakarta 42 ribu ekor dan mereka semua menjalani prosedur karantina dan lain-lain. Sehingga Insya Allah status di Jakarta tetap hijau dan aman dari PMK. Masih ada lima ribu ekor yang dalam perjalanan diprediksikan akan tuntas sebelum perayaan Idul Adha," ujar Anies dalam keterangan tertulis, Senin (4/7/2022).
Anies menilai dukungan ini patut diapresiasi mengingat segala kebutuhan pangan di Jakarta sekitar 95 persen dipasok dari luar daerah. Maka, urusan kepastian pasokan tersebut selalu menjadi fokus Pemprov DKI Jakarta, sehingga adanya dukungan dari Pemerintahan Pusat selalu memberikan angin segar bagi warga, khususnya di Jakarta.
"Kita bisa lebih tenang, kondisi harga lebih stabil, dan kalau harga stabil maka inflasi terkendali. Bila inflasi di Jakarta terkendali dengan kontribusi Jakarta sekitar 18 persen dari GDP nasional, maka inflasi nasional pun akan ikut terkendali," ucapnya.
"Kalau inflasi terkendali itu artinya ibu rumah tangga tidak khawatir dengan harga-harga, karena harganya stabil dan kita berharap ini terus kita jalankan," tambahnya memungkasi.