Ngaku Pegawai Bank, 2 Begal Rekening Nasabah Dibekuk Polda Metro Jaya di Sumsel

"Sindikat begal rekening ini masih kami dalami, ada beberapa barang bukti telepon seluler dan buku rekening yang kami amankan," kata Hengki.

Rizki Nurmansyah
Selasa, 19 Juli 2022 | 14:00 WIB
Ngaku Pegawai Bank, 2 Begal Rekening Nasabah Dibekuk Polda Metro Jaya di Sumsel
Penyidik Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya menangkap pelaku begal rekening di Sumatera Selatan (Sumsel), Kamis (17/7/2022). [Dok. Polisi]

SuaraJakarta.id - Dua terduga begal rekening nasabah berinisial H dan R ditangkap Subdit Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya.

Keduanya ditangkap di Desa Lebung Hitam, Kecamatan Tulung Selapan, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan (Sumsel), Kamis (14/7/2022).

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi mengatakan, kedua pelaku mengaku sebagai pegawai salah satu bank.

Modus para pelaku, lanjut Hengki, dengan menawarkan ke para korban untuk menjadi nasabah prioritas.

Baca Juga:Ogah Buru-buru Tetapkan Sopir Truk Pertamina Tersangka Tabrakan Maut, Polisi: Kondisi Jiwanya Tergoncang

"Korban yang ingin menjadi nasabah prioritas harus mengisi formulir secara online. Setelah itu membuka laman yang dikirim pelaku," katanya, Selasa (19/7/2022).

Hengki menambahkan, korban kemudian diminta memasukkan data diri sesuai KTP, nomor kartu debit, CV, pin ATM dan nomor rekening serta nomor telepon.

"Setelah itu, ada kode OTP di pesan korban, ketika kode itu dimasukkan oleh korban maka terjadilah begal rekening," ujar Hengki.

Menurut Hengki, para korban dirayu dengan berbagai promosi yang ditawarkan apabila menjadi nasabah prioritas.

Atas tawaran itu, korban tergiur dan mengikuti permintaan pelaku. Tapi setelah tersadar rekeningnya berkurang, baru diketahui dua orang itu adalah sindikat begal rekening.

Baca Juga:Soroti 13 Titik saat Olah TKP, Polisi Gunakan Alat Canggih Ini Ungkap Kronologi Tabrakan Maut di Cibubur

Mantan Kapolres Metro Jakarta Pusat itu menjelaskan, para pelaku dengan mudah mengakses rekening korban dan menguras habis isi ATM.

Hal itu dikarenakan korban tidak menyadari kode OTP yang dimasukkan adalah langkah begal rekening dari jarak jauh.

"Sindikat begal rekening ini masih kami dalami, ada beberapa barang bukti telepon seluler dan buku rekening yang kami amankan," kata Hengki. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak