Geger! Cium Bau Menyengat, Warga Ciracas Temukan Mayat Bayi Dalam Kontrakan

Keberadaan kedua orangtua bayi yang diduga menelantarkan anaknya itu masih berstatus buron.

Rizki Nurmansyah
Rabu, 10 Agustus 2022 | 05:40 WIB
Geger! Cium Bau Menyengat, Warga Ciracas Temukan Mayat Bayi Dalam Kontrakan
Ilustrasi mayat bayi. [Antara]

SuaraJakarta.id - Warga Jalan Masjid Al Islah, Kelurahan Susukan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, digegerkan dengan penemuan mayat bayi di dalam kontrakan.

Kapolsek Ciracas, Kompol Jupriono mengatakan, peristiwa penemuan mayat bayi itu terjadi pada Jumat (5/8/2022) pekan lalu.

Kekinian, Unit Reskrim Polsek Ciracas telah memeriksa tiga saksi. Yakni pemilik kontrakan dan dua warga sekitar lokasi kejadian.

"Barang bukti yang kita amankan ada pakaian korban. Kemudian ada juga selimut yang ada di TKP," kata Jupriono, Selasa (9/8/2022), dikutip dari Antara.

Baca Juga:Terkejut! Mayat Bayi Ini Ditemukan Tersangkut Ditumpukan Sampah

Jupriono menambahkan dari pemeriksaan itu diketahui bahwa pemilik kontrakan dan warga baru mengetahui korban meninggal setelah mencium bau menyengat dari jasad bayi yang diduga sudah tiga hari meninggal.

"Di TKP kami menemukan untuk kondisinya sudah meninggal. Jadi tidak ada yang melihat peristiwanya, sehingga kami memerlukan hasil autopsi dari Rumah Sakit Polri," ujar Jupriono.

Dia mengatakan, polisi pun masih berupaya melakukan pengungkapan kasus penemuan mayat bayi di kontrakan tersebut.

Sementara, keberadaan kedua orangtua bayi yang diduga menelantarkan anaknya itu masih berstatus buron.

Selain itu, pihaknya juga masih menunggu hasil autopsi terhadap jasad bayi tersebut untuk menentukan penyebab kematian korban, serta ada atau tidaknya unsur pidana atas kematian bocah tidak berdosa itu.

Baca Juga:Geger, Mayat Bayi Laki-laki Ditemukan di Sungai

Sebab berdasarkan hasil pemeriksaan tim Identifikasi dan Unit Reskrim Polsek Ciracas, tidak ditemukan adanya tanda penganiayaan pada mayat bayi malang tersebut.

"Kita masih melakukan penyelidikan, belum bisa kita ambil kesimpulan apakah penyebab kematian karena memang ada kekerasan atau meninggalnya karena sakit," tutur Jupriono.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini