KSAD Jenderal Dudung: Saya dan Panglima TNI Sampai Sekarang Masih Baik-Baik Saja

Rumor disharmoni itu ditandai oleh absennya Jenderal Dudung dalam RDP itu.

Rizki Nurmansyah
Rabu, 07 September 2022 | 17:21 WIB
KSAD Jenderal Dudung: Saya dan Panglima TNI Sampai Sekarang Masih Baik-Baik Saja
KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman. Dudung memastikan hubungannya dengan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa baik-baik saja. [Dok Dispenad]

SuaraJakarta.id - KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman angkat bicara terkait isu disharmoni dengan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. Ia menegaskan hubungan mereka tak ada masalah.

Isu disharmoni hubungan Panglima TNI dan KSAD sempat disinggung dalam rapat kerja pendapat (RDP) dengan Komisi I DPR RI yang digelar pada Senin (5/9/2022).

Rumor disharmoni itu ditandai oleh absennya Jenderal Dudung dalam RDP itu.

"Saya dengan Panglima TNI sampai sekarang masih baik-baik saja," kata Dudung menegaskan di Mabes AD, Jakarta Pusat, Rabu (7/9/2022).

Baca Juga:Sebut Komisi I Sering Bahas Isu di Luar Konteks, KSAD Dudung: Nanya yang Gak Jelas Saja

Dudung mengungkapkan, dirinya absen pada rapat kerja tersebut lantaran mendapatkan perintah dari Panglima TNI Andika untuk mengecek persiapan Batalyon Infanteri 143/TWEJ di Lampung.

Mereka akan menjalani tugas sebagai Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-PNG Sektor Utara.

KSAD Jenderal Dudung Abdurachman memberi arahan kepada para perwira remaja lulusan Akmil tahun 2022 di Mabesad, Kamis (14/7/2022). [ANTARA]
KSAD Jenderal Dudung Abdurachman memberi arahan kepada para perwira remaja lulusan Akmil tahun 2022 di Mabesad, Kamis (14/7/2022). [ANTARA]

Jenderal Dudung menyebut kalau pengecekan itu sempat tertunda beberapa kali sampai akhirnya ia diperintahkan untuk memastikan kesiapan dari para prajurit.

"Kemarin saya tidak hadir melaksanakan RDP itu salah satu perintah Panglima TNI untuk mengecek kesiapan batalyon 143 yang akan berangkat ke daerah operasi," ujarnya.

Tak Diperpanjang

Baca Juga:Isu Disharmoni Panglima TNI Andika dan KSAD Dudung, DPR Harap Isunya Tak Diperpanjang

Sementara, DPR RI harap isu disharmoni antara Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman tak diperpanjang lagi. Sebab, keduanya sudah memberikan klarifikasi bahwa hubungan mereka tidak ada masalah serta seluruh matra di TNI solid.

"Dari Pak Andika, kemarin kan beliau hadir menjawab langsung. Saya rasa ke media juga beliau sudah menjelaskan relasi Panglima-KSAD tidak terganggu, bahwa mereka menjalankan tugas sesuai aturan dan tupoksi masing masing," kata Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid dalam keterangan tertulisnya, Rabu (7/9/2022).

Klarifikasi oleh Jenderal Andika, kata Meutya, diberikan dalam rapat kerja (Raker) bersama dengan Komisi I DPR pada Senin (5/9) kemarin. Di mana ia menepis kabar yang beredar mengenai relasi antara dirinya dengan Jenderal Dudung yang sempat dikabarkan disharmoni.

Sementara itu, lanjut Meutya, KSAD Dudung usai Raker berlangsung juga sudah berkomunikasi dengan DPR dan mengatakan hal yang serupa.

Selain itu, ujarnya lagi, ia juga menyampaikan permohonan maaf karena tidak bisa mengikuti Raker lantaran kunjungan kerja ke Lampung.

"Beliau menyampaikan hubungan dengan Panglima Andika baik-baik saja dan kalau diperlukan penjelasan mengenai isu-isu aktual bersama Panglima TNI dan jajaran kepala staf dalam kesempatan berikutnya beliau akan hadir," ujarnya.

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. (Suara.com/Novian)
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. (Suara.com/Novian)

Dengan adanya klarifikasi dari Panglima TNI Andika dan KSAD Dudung, Meutya berharap isu disharmoni relasi pimpinan TNI ini tidak diperpanjang lagi, agar tidak berkembang liar dan berimbas pada prajurit.

"Kalau hubungan terlalu pribadi kita tidak mengurus sampai terlalu detil ya, yang utama hubungan profesional keduanya berjalan baik. Panglima serta KSAD telah menjelaskan bahwa tidak ada masalah dari keduanya. Seluruh matra di TNI Insya Allah solid," kata Meutya.

Adapun terkait ketidakhadiran Jenderal Dudung dan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto pada Raker dengan Komisi I DPR kemarin, Meutya menjelaskan bahwa keduanya telah melayangkan surat pemberitahuan ke DPR tidak bisa menghadiri rapat.

"Pak Menhan dan KSAD berkirim surat ke DPR memohon maaf tidak bisa hadir ikut rapat. Isi suratnya, Pak Menhan ikut mendampingi Presiden Jokowi dan KSAD mengatakan di suratnya ada kunjungan kerja di luar kota," kata politisi Partai Golkar itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak