SuaraJakarta.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan karena adanya potensi cuaca ekstrem pada 10-16 September 2022.
Hal ini diungkapkan berdasarkan analisis dinamika atmosfer terkini Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Berdasarkan keterangan dari akun instagram resmi BPBD DKI, @bpbddkijakarta, BMKG mengidentifikasi adanya potensi peningkatan curah hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang.
"BMKG memberikan peringatan dini terdapat potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang serta gelombang tinggi. Potensi hujan lebat diprediksi terjadi di wilayah DKI Jakarta," ujar akun itu, Minggu (11/9/2022).
Baca Juga:Cuaca Ekstrem, Ini 4 Kabupaten di Lampung Rawan Longsor
Potensi cuaca ekstrem ini disebabkan oleh peningkatan aktivitas dinamika atmosfer seperti aktifnya Madden Julian Oscillation (MJO) yang saat ini berada pada fase 3 di sekitar Samudera Hindia. Aktivitas ini memberikan kontribusi cukup signifikan terhadap pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia.
Ditambah lagi terjadi fenomena gelombang atmosfer yaitu gelombang Kelvin dan Rossby Ekuatorial yang cukup aktif di beberapa wilayah. Pola tekanan-tekanan rendah yang memicu terbentuknya pumpunan dan belokan angin yang diperkuat juga dengan adanya pengaruh labilitas udara dalam skala lokal.
"Masyarakat diimbau agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, genangan, tanah longsor, angin kencang, pohon tumbang," pungkas akun itu.