"Kan habis tembok roboh, air masuk. Jadi sudah ketiban terus kerendam," pungkasnya.
![Ferry, warga sekitar lokasi tragedi tembok roboh MTsN 19 Jakarta, Pondok Labu, Jakarta Selatan, saat ditemui Jumat (7/10/2022). [Suara.com/Faqih Fathurrahman]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/10/07/28758-ferry-warga-sekitar-lokasi-tragedi-tembok-roboh-mtsn-19-jakarta.jpg)
Dugaan Penyebab Tembok Roboh
Sebelumnya, diketahui tiga orang meninggal dunia disebabkan tembok yang roboh akibat luapan air yang kemudian menyebabkan banjir di sekolah MTsN 19 Jakarta, Kamis siang.
Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji mengemukakan, penyebab tembok pembatas gedung itu ambruk diduga karena kehilangan kemampuan menahan volume air dari luar sekolah.
Baca Juga:Menteri Nadiem Bungkam Usai Cek TKP Tembok Roboh MTsN 19 Jakarta yang Telan 3 Korban Jiwa
Hal itu berdasarkan hasil kaji cepat sementara BPBD DKI terkait penyebab tembok pembatas sekolah roboh hingga menimpa siswa yang sedang bermain di area taman sekolah tersebut.
"Karena tembok tidak mampu menahan luapan air yang terus naik oleh hujan deras yang mengguyur wilayah DKI Jakarta sejak pukul 14.00 WIB," ujar Isnawa saat menjenguk korban meninggal dunia maupun luka-luka di RS Prikasih, Jakarta Selatan, Kamis (6/10) malam.

Isnawa mengungkapkan, faktor lain yang diduga menjadi penyebab terjadinya genangan di lokasi kejadian adalah karena buruknya sistem drainase sehingga menyebabkan air gorong-gorong meluap.
Di samping itu, posisi sekolah juga berada di dataran rendah yang di sekitarnya terdapat saluran penghubung (PHB) Pinang Kalijati dan di belakang sekolah terdapat aliran sungai.
Tiga korban meninggal dunia karena insiden tembok ambruk di MTsN 19 adalah anak laki-laki yang baru berusia sekitar 13 tahun.
Baca Juga:Banjir Jakarta Telan Korban Jiwa, Politisi PDIP: Masih Mau Bilang Anies Gubernur Berhasil?
"Ketiga korban meninggal dunia Dicka Safa Ghifari, Muhammad Adnan Efendi dan Dendis Al Latif masih berusia 13 tahun," ujar Isnawa.