Ultimatum Warga Bongkar Bedeng Dekat JIS Hari Ini, PT KAI: Jika Tidak Besok Digusur

"Membongkar bangunan liar yang berada di atas lahan milik Kereta Api Indonesia paling lambat 10 Oktober,"

Welly Hidayat | Fakhri Fuadi Muflih
Senin, 10 Oktober 2022 | 20:33 WIB
Ultimatum Warga Bongkar Bedeng Dekat JIS Hari Ini, PT KAI: Jika Tidak Besok Digusur
Petugas mengeluarkan barang dari dalam rumah saat penertiban aset milik PT KAI di Jalan Laswi, Bandung, Jawa Barat, Rabu (20/7/2022). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

SuaraJakarta.id - PT Kereta Api Indonesia (KAI) memberikan ultimatum kepada warga para pemilik bedeng di dekat kawasan Jakarta International Stadium (JIS). Tenggat waktu yang diberikan paling lambat adalah hari ini, Senin (10/10/2022).

Kepala Humas KAI Daop 1 Jakarta Eva Chairunisa membenarkan adanya ultimatum tersebut. Perintah kepada warga ini tertuang dalam surat peringatan ketiga (SP 3) yang dilayangkan PT KAI kepada para warga Kampung Bambu, Kelurahan Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

"Ya, betul (perihal SP3 pembongkaran bangunan). Terakhir hari ini," ujar Eva kepada wartawan, Senin (10/10/2022).

Executive Vice President Daop 1 Jakarta Suharjono dalam SP 3 itu menyebut pembongkaran bangunan di lahan milik PT KAI antara Stasiun Commuter Line Ancol dan Stasiun Tanjung Priok ini dilakukan karena adanya rencana pembangunan stasiun di kawasan JIS.

Baca Juga:Banjir Kiriman di Pemukiman Warga Bidara Cina Mulai Berangsur Surut

"Untuk sterilisasi jalur kereta api guna mendukung pembangunan stasiun KRL temporary di kawasan JIS, agar saudara segera membongkar bangunan liar yang berada di atas lahan milik Kereta Api Indonesia paling lambat 10 Oktober," kata Suharjono dalam surat itu.

Suharjono menyatakan apabila bangunan liar itu tak segera dibongkar sesuai batas waktu yang diberikan, pihaknya akan melakukan penggusuran paksa. Jika hal ini dilakukan maka KAI tidak bertanggung jawab atas kerusakan barang-barang milik warga Kampung Bambu yang terdampak pembongkaran.

"Jika dalam waktu yang telah ditentukan belum melakukan pembongkaran, maka tim gabungan akan melakukan penertiban dan kami tidak bertanggung jawab apabila terdapat kerusakan dan/atau kehilangan barang-barang milik saudara saat dilakukan penertiban," imbuhnya

REKOMENDASI

BERITA TERKAIT

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak