Bantah Perintahkan Bharada E Tembak Brigadir J, Kuasa Hukum Sebut Ferdy Sambo Cuma Bilang "Hajar Chard"

Usai penembakan yang menewaskan Brigadir J, lanjut Febri, Ferdy Sambo sempat panik.

Rizki Nurmansyah | Yaumal Asri Adi Hutasuhut
Kamis, 13 Oktober 2022 | 06:05 WIB
Bantah Perintahkan Bharada E Tembak Brigadir J, Kuasa Hukum Sebut Ferdy Sambo Cuma Bilang "Hajar Chard"
Foto kolase Bharada E dan Ferdy Sambo. (Kolase Suara.com)

SuaraJakarta.id - Ferdy Sambo membantah memerintahkan Bharada E atau Richard Eliezer menembak atau membunuh Brigadir J alias Nofriansyah Yosua Hutabarat. Diketahui Brigadir J tewas ditembak di rumah dinas Ferdy Sambo di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan, pada 8 Juli 2022 lalu.

Menurut Febri Diansyah, kuasa hukum Ferdy Sambo, berdasarkan berkas perkara kliennya, Sambo hanya mengeluarkan kalimat "Hajar Chard" kepada Bharada E.

"Dari berkas yang kami dapatkan, itu perintahnya adalah 'hajar Chard.' Namun yang terjadi adalah penembakan pada saat itu," kata Febri dalam konferensi pers di Jakarta Pusat, Rabu (12/10/2022) sore.

Usai penembakan yang menewaskan Brigadir J, lanjut Febri, Ferdy Sambo sempat panik. Lalu, Ferdy Sambo sempat memerintahkan para ajudannya untuk menghubungi ambulans.

Baca Juga:Febri Diansyah: Tembak Dinding, Ferdy Sambo Ingin Selamatkan Bharada E

"FS (Ferdy Sambo) kemudian panik dan memerintahkan ADC (ajudannya), jadi sempat memerintahkan ADC untuk melakukan, memanggil ambulans," kata Febri.

Pernyataan Ferdy Sambo itu, klaim Febri merupakan fakta sebenarnya yang terjadi. Hal tersebut juga sudah dituangkan Ferdy Sambo dalam berkas perkaranya.

"Kami menuangkan ini berdasarkan berkas yang sudah kami dapatkan. Berdasarkan bukti-bukti yang diakui secara hukum dalam konteks hukum acara pidana kita, yaitu di KUHAP," tutur mantan jubir KPK ini.

Tim kuasa hukum Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi dalam konferensi pers di Jakarta Pusat jelang sidang pembunuhan Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat, Rabu (12/10/2022). [Suara.com/Yaumal Asri Adi Hutasuhut]
Tim kuasa hukum Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi dalam konferensi pers di Jakarta Pusat jelang sidang pembunuhan Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat, Rabu (12/10/2022). [Suara.com/Yaumal Asri Adi Hutasuhut]

Lebih lanjut Febri mengatakan, usai peristiwa penembakan terjadi, Ferdy Sambo menjemput sang istri, Putri Candrawathi, yang berada di dalam kamar.

Ferdy Sambo menutupi wajah sang istri agar tidak melihat situasi yang terjadi.

Baca Juga:Ferdy Sambo Sempat Panik dan Perintahkan Hubungi Ambulans, Usai Peristiwa Penembakan Brigadir J

"FS menjemput Ibu Putri dari kamar dengan mendekap wajah bu Putri, agar tidak melihat peristiwa. Dan kemudian memerintahkan RR (Bripka Ricky Rizal) mengantar ibu putri ke rumah Saguling," paparnya.

Namun hal itu tidak terungkap, karena tertutupi dengan skenario palsu yang dirancang Ferdy Sambo pada awalnya, yang menyebut Brigadir J tewas dalam peristiwa baku tembak dengan Bharada E alias Richard Eliezer.

Tersangka kasus pembunuhan Brigadir J Richard Eliezer dihadirkan saat proses pelimpahan berkas perkara tahap dua kasus di Gedung Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (5/10/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]
Tersangka kasus pembunuhan Brigadir J, Bharada E atau Richard Eliezer dihadirkan saat proses pelimpahan berkas perkara tahap dua kasus di Gedung Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (5/10/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]

Untuk diketahui, kasus pembunuhan berencana Brigadir J akan segera disidangkan. Rencananya Ferdy Sambo, dan tiga tersangka lainnya yakni Putri Candrawathi, Bripka Ricky Rizal dan Kuat Ma'ruf akan dihadapkan di meja hijau pada Senin (17/10) mendatang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Sementara, sidang Bharada E akan digelar sehari setelahnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak