SuaraJakarta.id - Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengklaim banjir di Jakarta yang terjadi beberapa hari terakhir cepat surut. Sesuai dengan target kurang dari enam jam setelah hujan.
Politisi Gerindra ini pun membandingkan dengan daerah lain yang disebutnya lebih lama surutnya.
"Daerah lain dan negara-negara lain, daerah lain itu masih banyak genangannya yang jauh lebih besar, lebih tinggi dan lebih lama tergenang. Kalau di Jakarta, genangannya cepat surut," kata Wagub Riza di Balai Kota Jakarta, Kamis (13/10/2022).
Riza menjelaskan Pemprov DKI berupaya melakukan pengendalian dan pencegahan banjir hingga penanganan setelah bencana.
Baca Juga:Kolong Tol Meruya Jakarta Barat Kelelep Banjir 1,2 Meter, Warga: Motor Mobil Gak Bisa Lewat!
"SOP (Standar Prosedur Operasional) sudah sangat jelas, tenaga, armada, fasilitas semua itu disiapkan di tempat yang berpotensi genangan dan banjir," ucapnya.
Terkait pencegahan, lanjut dia, Pemprov DKI Jakarta melakukan kegiatan pengerukan lumpur di waduk dan kali untuk menambah kapasitas air ketika terjadi luapan karena curah hujan tinggi.
"Bayangkan, ada tidak, daerah lain yang punya sampai 257 eskavator, 400 dump truck? Itu bentuk komitmen kami untuk melakukan pengerukan. Jadi, daya tampung air, kapasitas itu kami tingkatkan," imbuh Riza.
Sementara itu, sejak beberapa hari terakhir hujan deras mengguyur wilayah hulu dan hilir Jakarta menyebabkan luapan air sungai di antaranya Kali Ciliwung dan Pesanggrahan.
Banjir melanda sejumlah titik di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur bahkan ketinggiannya bervariasi hingga dua dan tiga meter.
Baca Juga:Wanda Hamidah Dipaksa Kosongkan Rumah oleh Satpol PP, Wagub DKI: Nanti Dicek Masalahnya Apa
Sementara itu, berdasarkan data BPBD DKI hingga pukul 18.00 WIB Kamis ini, petugas gabungan berupaya menyedot genangan air yang terjadi di delapan ruas jalan di Jakarta dengan ketinggian 20-30 sentimeter.
Sedangkan ketinggian air di Kartika, RT 003/RW 04 tepatnya di kolong tol Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat mencapai 100 cm.
Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta sebelumnya menyiagakan sebanyak 455 pompa stasioner dan 457 pompa keliling untuk menyedot genangan dan banjir di sejumlah titik Ibu Kota.