Diberitakan sebelumnya, Warga Duri Kosambi mengeluhkan tentang krisis air di wilayah mereka. Dalam sepekan warga hanya bisa mendapatkan air selama 3 hari. Yakni Senin Rabu dan Jumat.
Buntut dari terbatasnya pendistribusian tersebut membuat warga tidak mandi, agar pasokan air mereka tercukupi.
"Mau kerja aja cuma cuci muka karena gak ada air. Saya sendiri ngalamin," kata Sekertaris RW 05, Ibnu saat ditemui di Duri Kosambi, Jumat (4/11/2022).
Baca Juga:Krisis Air Bersih di Cengkareng, Warga: Distribusi Dibatasi
Kesulitan air sendiri mulai terjadi sejak 2 bulan terakhir atau sejak bukan September kemarin.
Ibnu menuturkan, kesulitan itu buntut dari proyek pembangunan tanggul di Kali Semanan. Tanggul sendiri dibangun untuk menanggulangi banjur yang kerab terjadi di wilayah tersebut.
"Awalnya ada pembangunan tanggul kali ya, jadi dari awal pembangunan tanggul kali yang di Semanan. Nah pipa PAM itu kan adanya di bawah jembatan itu, jadi setelah jembatan itu dibongkar mau gak mau pipa PAM itupun kena dibongkar, diputus," jelasnya.
Ibnu menilai, seharusnya sebelum pipa tersebut dibongkar, pihak pengelola seharusnya membangun saluran baru terlebih dahulu sebelum memutus pipa yang ada.
Buntutnya para warga harus membeli air bersih selama 3 hari akibat terputusnya pasokan air di wilayah mereka.
Baca Juga:Kebutuhan Air di Marunda Kepu Meningkat, PAM Jaya Buat Bak dan Pompa Transfer
"Sejak itu diputus, dari pihak Palyja atau PAM itu tindakannya kurang,” ungkapnya.