SuaraJakarta.id - Gratiskan Biaya Pengobatan Korban Gempa Cianjur, Ridwan Kamil: Warga Sudah Susah, Hartanya Terpendam di Rumah yang Roboh
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyayangkan adanya ekses penagihan hingga Rp 5 juta oleh pihak tertentu terhadap korban gempa Cianjur.
Ia memastikan biaya pengobatan terhadap para korban ditanggung oleh pemerintah provinsi.
"Semua tagihan digratiskan dan ditujukan ke Pemda Provinsi Jabar karena terjadi ekses ada yang ditagih Rp 4 juta-5 juta," kata Ridwan Kamil, Rabu (23/11/2022), dikutip dari sukabumiupdate.com--jejaring Suara.com--Kamis (24/11/2022).
Baca Juga:Terulang Lagi! Mobil Relawan Dipalak Warga saat Kirim Bantuan Logistik untuk Korban Gempa Cianjur
"Korban (warga) sudah susah, hartanya terpendam di rumah yang rubuh, masih dimintain bayaran," sambungnya.
Ridwan Kamil pun meminta semua rumah sakit tidak menagih biaya pengobatan korban gempa Cianjur. Komitmen pemerintah provinsi ini, kata dia, telah diketahui oleh Menteri Kesehatan.
"Sekarang sudah clear semua asosiasi rumah sakit, ada Pak Menkes sebagai saksi, tidak boleh menagih ke korban. Tagihnya ke pemda dengan bukti tagihannya," pungkasnya.
Oknum Cegat Bantuan
Di sisi lain, Ridwan Kamil meminta kepada para relawan yang akan menyerahkan bantuan untuk korban gempa Cianjur agar meminta pengawalan kepolisian.
Hal ini menyusul video viral pencegatan terhadap relawan yang akan mengirim bantuan ke korban gempa bumi di Cianjur.
"JIKA ADA GANGGUAN OKNUM, Saat memberikan bantuan kepada para pengungsi bisa hubungi kepolisian via No hape Bpk Kapolda Jabar 082128667356," tulis Ridwan Kamil dalam akun Instagram pribadinya, Kamis (24/11/2022).
Ridwan Kamil juga memberikan solusi bagi korban gempa Cianjur yang belum mendapatkan bantuan.
"Jika masih ada yang belum terbantu, silakan bantu jadi relawan jempol demgan mengontak hotline 115 dan 117, atau via akun @jabarquickresponse," tulisnya.
Bantuan Belum Merata
Sementara itu, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjelaskan mengapa bantuan untuk korban gempa Cianjur belum merata.
Penyebabnya antara lain, banyaknya titik posko yang tersebar. Sehingga kesulitan dalam pendistribusian logistik.
Begitupun akses jalan, kata Jokowi, jalan yang ditempuh juga cukup berliku. Sehingga, hal ini bukanlah soal yang mudah.
"Saya kan sudah sampaikan, gunakan heli kalau diperlukan, karena titiknya terlalu banyak dan medannya juga naik turun gunung yang tidak mudah," tutur Jokowi di Cianjur, Kamis (24/11).