Tagih Janji Pemprov, Emak-emak Korban Gusuran Kampung Bayam Pukul-pukul Panci hingga Penggorengan di Balai Kota DKI

"Kami belum terima kunci. Kemarin saat diresmikan kami dijanjikan bisa masuk secepatnya tapi sampai sekarang belum bisa,

Agung Sandy Lesmana | Faqih Fathurrahman
Kamis, 01 Desember 2022 | 10:37 WIB
Tagih Janji Pemprov, Emak-emak Korban Gusuran Kampung Bayam Pukul-pukul Panci hingga Penggorengan di Balai Kota DKI
Tagih Janji Pemprov, Emak-emak Korban Gusuran Kampung Bayam Pukul-pukul Panci hingga Penggorengan di Balai Kota DKI. (Suara.com/Faqih)

SuaraJakarta.id - Puluhan warga Kampung Bayam menggeruduk Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Merdeka Selatan Jakarta Pusat pada Kamis (1/12/2022), hari ini.

Pantauan Suara.com di di lokasi, sebagian warga membawa peralatan dapur seperti panci dan penggorengan serta tabung gas berukuran 3 kg.

Tuntutan mereka masih sama yakni ingin menempati hunian yang sebelumnya telah dijanjikan oleh Pemerintah ProvinsI DKI Jakarta.

Ketua Koperasi Persaudaraan Warga Kebun Bayam (PWKB), Asep Suwenda mengatakan hingga saat ini ia bersama warga lainnya masih luntang-lantung menunggu kepastian, kapan warga bisa masuk ke dalam hunian sejak diresmikan 12 Oktober lalu.

Baca Juga:Kampung Susun Bayam yang Dibuat Anies Berpolemik, Kenneth PDIP Bandingkan dengan Program Hunian Era Ahok

"Kami belum terima kunci. Kemarin saat diresmikan kami dijanjikan bisa masuk secepatnya tapi sampai sekarang belum bisa,” katanya kepada Suara.com, Kamis.

Nominal harga sewa yang cukup tinggi satu kendala warga untuk bisa segera menghuni. Pasalnya pihak pengembang dalam hal ini JakPro, kata Asep menetapkan harga senilai Rp 1,5 juta per bulan.

Hal itu tentu membuat warga keberatan. Pendapatan minim menjadi dasar warga untuk menolak.

Kemudian, pada pertemuan selanjutnya, JakPro menetapkan harga senilai Rp600 ribu untuk satu unit hunian di lantai 3. Sementara untuk hunian di lantai 2, senilai Rp700 ribu per bulan.

"Kami maunya tuh warga masuk dulu. Soal itu nanti bisa kita bicarakan. Lagi pula Kampung Bayam kan juga masuk dalam 21 hunian prioritas. Harusnya disamakan aja sama Kampung Akuarium, Rp 300 ribu,” jelasnya.

Baca Juga:Kampung Susun Bayam jadi Polemik, PDIP: Anies Tinggalkan Bom Waktu

Hingga saat ini puluhan warga masih bertahan di depan gerbang Balai Kota. Dalam demonstrasi itu, warga yang didominasi emak-emak itu memukul panci yang mereka bawa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini