SuaraJakarta.id - Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar, Ujang Komaruddin, menyarankan Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono untuk memilih Sekretaris Daerah (Sekda) DKI dari kalangan Betawi lagi. Hal ini perlu dilakukan mengingat Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi) yang marah karena Heru mencopot Marullah Matali sebagai Sekda.
Saat ini, posisi Sekda DKI diisi Penjabat (Pj) sementara Uus Kuswanto setelah ditinggal Marullah. Pemprov DKI Jakarta nantinya akan mengadakan seleksi terbuka untuk posisi definitif Sekda DKI.
"Mesti cari Sekda yang orangnya Heru, tapi orang Betawi. Tentu harus punya kapasitas yang bagus," ujar Ujang saat dikonfirmasi, Senin (5/12/2022).
Ia menyebut Heru harus melanjutkan tradisi menjadikan Sekda berasal dari kalangan Betawi seperti yang sudah dilakukan Gubernur-gubernur sebelumnya. Jika tidak, Forkabi masih akan menentangnya.
Baca Juga:Koalisi Perubahan Tawarkan Prabowo Cawapres Anies jika mau Bergabung
"Kalau Sekda-nya bukan orang Betawi dan dari golongan Heru, maka orang-orang Betawi akan tetap marah," ucapnya.
Menurutnya keputusan Heru mengganti Marullah sarat akan unsur politik. Ia menilai memang sudah sewajarnya pimpinan di jabatan politik seperti Gubernur menyingkirkan orang-orang pendahulunya.
"Kan sudah banyak yang diganti. Yang orang-orang Anies sudah dibabat habis oleh Heru. Heru terus bersih-bersih orang Anies. Tapi itulah politik. Yang bukan orangnya akan disingkirkan," pungkasnya.
Forkabi Geram
Sebelumnya Ketua Umum Forkabi Abdul Ghoni geram dengan keputusan Penjabat Gubernur Heru Budi Hartono mencopot Marullah Matali dari jabatannya sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) DKI. Ia menyebut masyarakat Betawi kecewa dengan Heru.
Baca Juga:Anies ke Pendukungnya: Berikan Senyum, Tunjukkan Ini Rombongan Berakhlak Mulia
Ia menyebut dengan mencopot Marullah, berarti Heru tidak menghargai anak Betawi. Anggota Fraksi Gerindra DPRD DKI ini menilai seharusnya Heru tak boleh semena-mena dalam mengambil keputusan.
“Saya sebagai putra Betawi dan juga Ketua Umum Forkabi kecewa sama Heru. Heru tidak boleh semena-mena. Harus ada etika. Saya tersinggung,” ujar Ghoni dalam keterangannya, di Jakarta, Minggu (4/12/2022).
Menurutnya, sejak era Gubernur-gubernur sebelumnya, seperti Joko Widodo, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Djarot Syaiful Hidayat Hingga Anies Baswdan jabatan Sekda selalu diisi oleh putra Betawi. Dengan mencopot Marullah, Heru disebutnya telah membuat ketegangan di tingkat masyarakat.
“Heru harusnya punya etika dan tata krama. Ini sama saja, Heru tak memiliki etika dan tata krama. Menjadikan Uus (Kuswanto) Plt Sekdaprov itu tak beretika,” ucapnya.
Terlebih lagi, Heru menjadi Gubernur bukan karena dipilih masyarakat melainkan oleh Presiden. Karena itu, ia tak menerima Marullah dicopot sebagai Sekda dengan alasan apapun.
“Ini merupakan penghinaan bagi warga Betawi. Sejak dulu enggak ada tuh, Gubernur DKI mengganti Skedaprov dengan Pelaksana tugas (Plt). Rusak. Saya tersinggung,” pungkasnya.