SuaraJakarta.id - Direktorat Tindak Pidana (Dittipid) Narkoba Bareskrim Polri mengungkap laboratorium pembuatan narkotika (narcotics kitchen lab) jenis ekstasi.
Laboratorium pembuatan narkotika tersebut diketahui berlokasi di RT 13/RW 4, Kampung Rawa Johar Baru, Jakarta Pusat (Jakpus) pada Senin (23/1/2023) lalu. Ada empat tersangka yang diringkus dalam perkara ini.
Keempat tersangka yang ditangkap berinisial SP (43), RM (46), MM (34), dan MR (30).
"Pada 23 Januari lalu, penyidik telah mengamankan salah satu tersangka dari 4 tersangka. Kemudian dikembangkan sehingga tertangkap 4," kata Karo Penmas Divhumas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan dalam jumpa pers, Selasa (7/2/2023).
Dalam aksinya, para pelaku memilih tempat padat penduduk untuk mengaburkan kecurigaan petugas. Selai itu, mereka juga sengaja memproduksi ekstasi di tempat produksi plakat untuk mengaburkan praktik haramnya.
"Tempatnya kecil dan ini kita namakan slum area, padat penduduk, sehingga dengan padatnya penduduk sangat sulit terpantau orang," katanya.
Dari keempat pelaku dua di antaranya merupakan narapidana (napi). Kedua narapidana ini mengendalikan proksi ekstasi rumahan tersebut dari dalam lembaga pemasyaraktan (lapas).
"Dari empat tersangka ini, ada dua di antaranya adalah napi yang atas kerja sama yang baik aparat kepolisian dengan Ditjen Pemasyarakatan sehingga 2 napi yang masih menjalani hukuman dapat kita amankan," katanya.
Dalam memproduksi ekstasi ini, tersangka SP berperan sebagai peracik ekstasi. Ia menggunakan sejumlah obat-obatan sampai spidol. Ekstasi yang sudah jadi ini kemudian diedarkan menggunakan jasa ojek online (ojol).
Baca Juga:Peredaran Puluhan Kg Sabu Terungkap, Pengendalinya Napi Lapas Pekanbaru
Dalam kasus ini, penyidik menyita barang bukti 146 butir ekstasi berbagai logo dan 349 gram serbuk ekstasi dari tersangka SP, 37 gram tembakau sintesis dari tersangka MR, peralatan kitchen lab, dan alat komunikasi.
Guna mempertanggungjawabkan perbuatannya, para tersangka dikenakan Pasal 119 ayat 2 juncto Pasal 132 ayat 1 UU 35/2009, subsider Pasal 118 juncto Pasal 132 tentang Penyalahgunaan Narkotika dengan ancaman hukumannya pidana mati.