Krisis Air Bersih di Jakut dan Jakbar, Heru Budi Minta Reservoir Komunal Dipercepat

Krisis air bersih itu akibat sumber air berkurang tetapi kebutuhan mengalami kenaikan.

Rizki Nurmansyah
Jum'at, 22 September 2023 | 20:50 WIB
Krisis Air Bersih di Jakut dan Jakbar, Heru Budi Minta Reservoir Komunal Dipercepat
Warga RW 11 Pegadungan, Kalideres, Jakarta Barat (Jakbar), mengantre untuk mendapatkan air bersih, Kamis (14/9/2023). [ANTARA/Risky Syukur]

SuaraJakarta.id - Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meminta Perumda PAM Jaya mempercepat pembangunan reservoir komunal atau tandon air ukuran besar.

Hal ini untuk mengatasi krisis air di sejumlah kelurahan di Jakarta Utara dan Jakarta Barat.

"Ya ada beberapa kelurahan dan Dirut PAM Jaya (Arief Nasrudin) sudah disiapkan reservoir. Ada di Marunda dan beberapa di Jakbar supaya masyarakat bisa tetap mendapatkan pelayanan air bersih," kata Heru di kawasan GBK, Jakarta, Jumat (22/9/2023).

Heru menyebutkan, beberapa kelurahan di Jakarta Utara (Jakut) dan Jakarta Barat (Jakbar) mengalami krisis air bersih. Karena bahan baku air yang berkurang akibat kekeringan.

Baca Juga:Potret Gembiranya Masyarakat Ciomas Serang Dapat Bantuan Air Bersih

Krisis air bersih itu, kata Heru, akibat sumber air berkurang tetapi kebutuhan mengalami kenaikan.

Solusinya adalah mempercepat penyediaan tandon atau tangki yang berukuran besar.

"Bahan baku berkurang, lantas ada beberapa memang kebutuhan meningkat. Saya minta PAM merealisasikan (reservoir komunal)," ujar Heru.

Perumda PAM Jaya menyatakan kesiapan mengalokasikan kembali (realokasi) distribusi air bagi sebanyak 18 kelurahan di Jakarta Utara dan Jakarta Barat yang terdampak krisis air.

"Kami melakukan realokasi pada titik-titik distribusi yang dirasa kita bisa distribusikan lagi," kata Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin di Jakarta, Kamis (21/9).

Baca Juga:Dilanda Kekeringan, Warga Karawang Beli Air Bersih dengan Harga yang Mahal

Arief menuturkan realokasi distribusi air bagi 18 kelurahan itu sebagai salah satu langkah PAM Jaya untuk memperbaiki masalah (corrective action) di lokasi yang mengalami krisis air.

Adapun 18 kelurahan terdampak, yakni Penjaringan, Pejagalan, Pluit, Kapuk, Kalideres, Rawa Buaya, Pegadungan, Cengkareng Barat, Cengkareng Timur dan Pegadungan. Selain itu Semanan, Duri Kosambi, Wijaya Kusuma, Jelambar Baru, Kapuk Muara, Tegal Alur, Kamal, Kamal Muara dan sekitarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak