SuaraJakarta.id - Massa yang tergabung dalam Gerakan Nasional Anti (Granati) LGBT membubarkan diri usai memastikan tidak ada bendera pelangi dalam konser Coldplay yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta pada Rabu (15/11/2023).
Sebelumnya, massa yang didorong aparat kepolisian untuk menjauh dari area GBK sempat mengecek dan membuktikan tidak ada kibaran bendera pelangi di area konser tersebut.
"Di dalam tidak ada bendera pelangi hanya poster acara mereka," kata peserta aksi dari atas mobil komando, di lokasi, Rabu (15/11/2023).
Massa yang sebelumnya menggelar aksi di dekat putaran Hotel Mulia, kemudian bergeser ke depan Gedung DPR RI.
Baca Juga:Polisi Bubarkan Demo Granati LGBT yang Tolak Konser Coldplay di GBK
Konser Coldplay yang digelar di SUGBK pada Rabu (15/11/2023) dijadwalkan mulai pada jam 21.00 WIB. Sementara pintu masuk SUGBK baru dibuka jam 17.00 WIB.
Meski begitu, sejak jam 12.00 WIB para penonton sudah mulai berdatangan. Mereka datang lebih awal untuk menghindari kemacetan dan antrean saat mau masuk ke dalam SUGBK.
Sebelumnya diberitakan, polisi membubarkan aksi demonstran Granati LGBT yang menolak konser Coldplay lantaran dianggap proLGBT. Massa setuju untuk mundur, namun dengan syarat mereka bakal melakukan Salat Asar berjemaah di sekitar Hotel Mulia Senayan, Jakarta.
Dalam upaya negosiasi, Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto turun langsung menemui massa. Massa akhirnya sepakat bergeser ke depan Gedung DPR RI.
"Tadi kami sepakat, untuk bergeser namun kami mau salat ashar dulu," kata demonstran di atas mobil komando, di lokasi, Rabu (15/11/2023).
Baca Juga:Tolak Konser Coldplay, Demonstran Anti LGBT Dorong-dorongan dengan Polisi di Senayan
Ketika negosiasi berlangsung, polisi berupaya membubarkan massa dengan menghadapkan massa dengan aparat Brimob.
Saat itu, sempat terlibat aksi lempar antara massa dengan para demonstran. Massa semoat melempar anggota menggunakan botol air mineral dan bambu.
Buntutnya, ada seorang anggota polisi yang terluka. Kuping bagian kiri anggota tersebut terluka hingga mengeluarkan darah.
Sebelumnya diberitakan, sempat terjadi aksi saling dorong antara massa aksi dengan aparat kepolisian yang menghalangi aksi massa. Aksi dorong ini terjadi di putaran balik depan Hotel Mulia Senayan.
Penghalangan terjadi karena massa aksi ingin menuju Patal Senayan yang berada di Jalan Asia Afrika, namun massa diminta untuk lurus ke arah belakang DPR RI.
Hal itu membuat para demontran tidak menerimanya. Mobil komando yang sudah sedikit berputar arah, sampai harus dipalang menggunakan mobil milik petugas kepolisian.
"Hari ini nggak ada demo, nggak boleh ada demo," kata seorang polisi berpangkat Kombes di lokasi, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (15/11/2023).