Harga Beras Meroket, Food Station Pastikan Pasokan Beras di Pasar Induk Cipinang Aman

Direktur Food Station Tjipinang Jaya, Pamrihadi Wiraryo mengakui masih ada kemungkinan harga beras mengalami kenaikan meski tak signifikan.

Chandra Iswinarno | Fakhri Fuadi Muflih
Selasa, 20 Februari 2024 | 20:57 WIB
Harga Beras Meroket, Food Station Pastikan Pasokan Beras di Pasar Induk Cipinang Aman
Ilustrasi Pekerja terlihat mengangkat beras jenis medium di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta. [Suara.com]

SuaraJakarta.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memastikan stok beras di ibu kota masih aman. Meski belakangan, harga beras kualitas premium mengalami kenaikan, harga komoditas pangan ini disebut masih terkendali.

Hal ini, kata Direktur Food Station Tjipinang Jaya, Pamrihadi Wiraryo lantaran ketersediaan stok di Pasar Induk Cipinang selaku sentra beras di Jakarta masih aman.

"Pasokan beras ke pasar induk cipinang sampai saat ini tetap lancar dari daerah," ujar Pamrihadi kepada wartawan, Selasa (20/2/2024).

Ia menyebut stok beras di Pasar Induk Cipinang per Selasa ini sebanyak 35.500 ton. Adapun pemasukan beras rata-rata sekitar 2.800 ton per hari.

Baca Juga:Beras Impor Masuk, Harga di Pasar Induk Cipinang Rp 12.825

"Kami harapkan menjelang panen raya di bulan Maret atau April akan semakin lancar," ucap Pamrihadi.

Kendati demikian, ia mengakui masih ada kemungkinan harga beras mengalami kenaikan meski tak signifikan.

"Untuk harga (beras) IR 64 yang selalu menjadi acuan, kualitas premium itu ada di harga Rp15.000 per kilogram. Sementara untuk yang mediumnya harga Rp 10.655," ucap Pamrihadi.

"Harga memang terjadi kenaikan sedikit pada kualitas yang premium dimana yang semula harga Rp 14.900, kini sudah mencapai Rp 15.000," tutur Pamrihadi menambahkan.

Kenaikan beras untuk kualitas premium itu diduga disebabkan karena suplai dari daerah ke pasar masih terbatas.

Baca Juga:Hadapi El Nino, Bupati Kediri Instruksikan Jajarannya Genjot Produksi Beras

"Itu disebabkan karena suplai dari daerah yang masih terbatas. Kemudian juga masa panen masih lama. Saat ini bisa dibilang masih musim tanam," pungkas Pamrihadi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini