SuaraJakarta.id - Sejarah baru bagi warga Kediri Raya. Pertama kalinya Bandara Internasional Dhoho efektif beroperasi untuk penerbangan komersil, Jumat (5/4/2024).
Pesawat Citilink nomor penerbangan QG 752 yang berangkat dari Bandara Soekarno Hatta menjadi maskapai pertama yang mendarat di Bandara Internasional Dhoho Kediri pukul 09.40 WIB.
Kedatangan penumpang pesawat yang mendarat perdana ini disambut langsung oleh Bupati Hanindhito Himawan Pramana dengan ditandai penyematan kalung rangkaian bunga.
"Syukur alhamdulilah penerbangan perdana dengan maskapai Citilink dengan callsign 752 mendarat dengan baik dan ini akan segera take off pesawat Citilink dengan callsign 753 untuk kembali ke Jakarta," kata bupati yang akrab disapa Mas Dhito itu.
Baca Juga:Beri Alat Bantu Mobilitas untuk Difabel, Bupati Kediri: Yang Belum Mendapatkan Bisa Diusulkan
Keberadaan Bandara Internasional Dhoho disebut Mas Dhito dapat menjadi daya tarik dan pintu masuk bagi warga untuk datang ke wilayah Kediri dan daerah sekitarnya.
Pihaknya berkeyakinan bandara yang berlokasi di Kabupaten Kediri dengan kode penerbangan International Air Traffic Association (IATA) DHX ini potensial berkembang dan menjadi episentrum baru di Jawa Timur.
Dwi Fadurohman, salah satu penumpang asal Kayen Kidul, Kabupaten Kediri mengaku senang karena kepulangannya di kampung halaman disambut orang nomor satu di Kabupaten Kediri.
Sebagai perantau, Dwi melihat Kabupaten Kediri dalam kepemimpinan Mas Dhito menunjukkan perkembangan yang sangat pesat, diantaranya dalam pembangunan infrastruktur.
"Beliau ini bupati yang sangat luar biasa, masih muda, energik, dimana kita bisa lihat di Kediri ini perkembangannya sangat luar biasa, bandara sudah beroperasi, kemudian (dibangunnya) stadion, ini prestasi yang sangat luar biasa," ungkapnya.
Baca Juga:Mas Dhito Terjunkan 4 Dinas Bantu Anak Vakum Sekolah Karena Merawat Kedua Orang Tuanya
Bandara Internasional Dhoho menurut Dwi menjadi kebanggaan masyarakat Kediri termasuk mereka yang berada di perantauan. Beroperasinya bandara tak dipungkiri menjadi momen yang sangat ditunggu.
"Mulai dari akhir tahun kemarin kita menunggu momen ini, karena dengan adanya penerbangan ini kita dalam menjalin silaturahmi dengan keluarga menjadi lebih dekat," ucapnya.
Sebagai warga asli Bumi Panjalu, Dwi berkeyakinan beroperasinya Bandara Internasional Dhoho ini dapat memacu pengembangan daerah khususnya Kediri Raya.
Selain warga Kayen Kidul itu, adapula Anang, 52, warga Ngasem, Kabupaten Kediri yang antusias dengan beroperasinya bandara Internasional Dhoho. Sebagai pelaku usaha dia rutin bolak balik Kediri-Jakarta dengan menggunakan pesawat.
Menurut pendapatnya, dibandingkan harus melewati Bandara Juanda, beroperasinya Bandara Internasional Dhoho lebih menghemat pengeluaran, termasuk waktu sehingga dapat diminimalisir resiko ketinggalan pesawat.
"Hemat waktu, tenaga juga, praktis dan nggak ribet. Posisi di Kediri ini aman banget bagi saya," ujar Anang.
Hal senada juga disampaikan Nadia, 20, warga Mojoroto, Kota Kediri yang saat itu hendak berangkat ke Jakarta melalui Bandara Internasional Dhoho.
Dia berharap setelah beroperasinya bandara dengan rute Jakarta-Kediri maupun sebaliknya ini, nantinya segera dibuka rute penerbangan baru baik domestik maupun internasional.
"Bisa ikut penerbangan perdana dari Kediri ini sangat excited sekali, mudah-mudahan nanti segera dibuka penerbangan ke daerah lain, terutama Bali karena suami kerjanya di sana," ucap Nadia.