SuaraJakarta.id - Pilkada serentak akan digelar pada 27 November 2024. Di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Bupati Hanindhito Himawan Pramana akan kembali maju sebagai petahana melanjutkan kepemimpinannya di periode kedua.
Dalam kontestasi politik ini, selain Dhito Pramana ada pula nama Deny Widyanarko, owner Tajimas Groub yang juga maju sebagai bakal calon bupati. Sebagai pendatang baru, Deny telah mengantongi rekomendasi dari Partai Nasdem.
Pun telah mengantongi rekomendasi dari Nasdem, langkah Deny untuk melawan petahana bukan hal yang mudah. Apalagi berdasarkan survei tingkat kepuasan publik terhadap kepemimpinan Dhito Pramana sangat bagus.
Survei yang dirilis Saiful Mujani Researc and Consulting (SMRC) pada Minggu, 16 Juni 2024 tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mencapai 87%.
Baca Juga:Wujudkan Kabupaten Kediri Inklusi, Mas Dhito Minta Masukan dari Penyandang Disabilitas
“Hanindhito ( Dhito Pramana) jauh unggul atas calon lainnya di antaranya karena kinerjanya sebagai bupati dinilai memuaskan oleh pemilih pada umumnya sebesar 87%,” urai Direktur Eksekutif SMRC, Deni Irvani.
Di sisi lain, berdasarkan survei SMRC, dukungan terhadap Dhito Pramana maju sebagai Bupati Kediri berasal dari lintas pemilih partai. Terutama bagi partai-partai yang ada di legislatif, mayoritas pemilih mendukung Dhito Pramana.
Bahkan bagi pemilih Nasdem, dukungan yang diberikan justeru tidak kepada Deny, bakal calon yang diusung partai. Dhito Pramana mendapatkan dukungan pemilih Nasdem sebesar 66% jauh lebih tinggi dibandingkan Deny yang hanya 7%.
Dalam hal ini, menunjukkan pilihan elite partai dalam memberikan rekomendasi terhadap bakal calon yang diusung tak seiring dengan pilihan akar rumput.
Dosen Prodi Ilmu Politik, Fakultas FISIP Universitas Brawijaya Johan Wahyudi berpendapat, berdasarkan pengalaman di berbagai daerah hasil survei tingkat kepuasan publik lebih dari 50 persen sudah sangat berat untuk dilawan pendatang baru.
Baca Juga:Mas Dhito Bakal Jadikan Kerajinan Tas Rajut Karya Disabilitas sebagai Cinderamata Pemkab Kediri
Pun demikian, lanjut Johan, dalam kontestasi Pilkada, peluang bagi pendatang baru saat ini masih sangat terbuka. Hanya saja, pendatang baru menurut dia harus memiliki gagasan, arah perubahan yang jelas untuk melawan petahana yang sudah kuat.
"Dalam politik itu sangat dinamis, tidak ada yang abadi," terang Johan.
Menurut Johan, tak dipungkiri seorang petahana yang sudah menjabat memiliki peluang besar diusung partai karena profil maupun kinerjanya secara riil sudah diketahui masyarakat.
Di sisi lain, tingkat elektabilitas atau keterkenalan juga menjadi pertimbangan partai dalam memberikan arah dukungan. Merujuk hal ini, survei SMRC, tingkat elektabilitas Dhito Pramana mencapai 76,7% mengungguli Deny yang hanya 11%.
Selain itu, Dhito Pramana merupakan pemimpin yang merepresentasikan anak muda. Hal ini tentu menjadi pertimbangan terlebih saat ini di berbagai daerah pemilih lebih didominasi kalangan anak muda.
"Apalagi dia aktif di media sosial, pasti lebih disukai bagi kalangan gen z," bebernya.
Melihat hasil survei SMRC, menakar kekuatan dua bakal calon bupati tersebut, saat ini partai politik dinilai Johan masih dalam penjajakan. Kemungkinan untuk berubah masih bisa terjadi, terlebih pendaftaran resmi ke KPU masih Agustus mendatang.
Untuk diketahui, survei yang dilakukan SMRC ini menggunakan metode stratified multistage random sampling dengan menyasar 1210 responden mulai 5 - 12 Juni 2024. Margin of error survei diperkirakan ±2,9% pada tingkat kepercayaan 95 persen.