SuaraJakarta.id - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta, Budi Awaluddin menyebut kejadian kebakaran di Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan memberi dampak pada siswa sekolah yang tinggal di kawasan permukiman padat penduduk itu.
Budi mengatakan, ada ratusan siswa yang kini kehilangan tempat tinggal dan harta bendanya, termasuk perlengkapan sekolah akibat kebakaran di Manggarai itu. Mereka juga mengalami kendala untuk kembali bersekolah untuk sementara waktu.
"Iya jadi kami tadi sudah mengumpulkan seluruh kepala sekolah yang terdampak, ada 365 siswa yang terdampak dalam kondisi ini," ujar Budi di lokasi kebakaran, Kamis (14/8/2024).
Kemudian, Budi menyebut pihaknya sudah sepakat untuk membuka penggalangan dana bagi para siswa yang terdampak. Nantinya, bantuan bisa dikirimkan oleh pihak sekolah atau orang tua dari sekolah yang tak terdampak kebakaran.
Baca Juga:Gerak Cepat Tanggulangi Dampak Kebakaran Manggarai, Pemprov DKI Siapkan Fasilitas Darurat bagi Warga
"Kami tadi udah rapat dan kita sepakat dan kita akan melakukan penggalangan dana, terutama yang ada di sekolah-sekolah dan orangtua yang tidak terdampak bisa menyumbangkan di sekolah-sekolah tersebut," jelasnya.
"Nah kita akan buka donasi sampai 7 hari kemudian melakukan penggalangan dan, dan nanti Disdik pun juga akan melakukan penggalangan dana," sambung dia.
Lebih lanjut, Budi juga memastikan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) bakal tetap berlangsung seperti biasa. Bagi sekolah yang menjadi posko pengungsian, akan KBM akan dilaksanakan secara daring atau online.
"Nah bagi kita akan apa namanya pastikan juga proses belajar mengajar juga terus berjalan seperti di SD 05 saat ini dimana menjadi tempat posko yang mereka tetap melakukan proses kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan zoom," katanya.
Sebelumnya, Petugas Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta akhirnya merampungkan proses pemadaman kebakaran di RW 06 dan RW 12 Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan yang terjadi pada Selasa (13/8/2024) dini hari. Kondisi di lokasi sudah dinyatakan aman pada pukul 18.40 WIB.
Baca Juga:Kampung Bali Kebakaran, 10 Rumah Warga Hangus
Kepala Dinas Gulkarmat DKI, Satriadi Gunawan mengatakan, pihaknya menerima laporan adanya kebakaran sejak pukul 02.30 WIB. Kemudian, petugas mulai operasi pemadaman 14 menit kemudian.
Artinya, proses pemadaman si jago merah berlangsung selama sekitar 16 jam.
"Status kebakaran saat ini pemadaman selesai atau hijau. Waktu selesai operasi pukul 18.40 WIB," ujar Satriadi kepada wartawan.
Proses pendinginan menjadi yang paling lama karena sudah dilakukan sejak pukul 06.57 WIB. Hingga sore, petugas masih melakukan penyemprotan terhadap titik-titik yang mengeluarkan asap.
Untuk menangani peristiwa ini, Dinas Gulkarmat menerjunkan 36 unit mobil pemadam kebakaran dari Suku Dinas Gulkarmat Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.
"Jumlah petugas yang dikerahkan 126 personil," tuturnya.
Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan, Syamsul Huda mengatakan, api berasal dari salah satu rumah warga RT02/RW06 berinisial S.
Awalnya, S sedang melakukan pengisian daya baterai alias cas ponsel miliknya. Mendadak, ponsel tersebut meledak dan mengeluarkan api sekitar pukul 02.00 WIB.
"Ledakannya menyambar ke tempat tidur. Ibu S berusaha memadamkan secara mandiri. Namun, api sangat cepat membesar," ujar Syamsul kepada wartawan, Selasa (13/8/2024).
Warga yang melihat api mulai terbakar mencoba membantu melakukan pemadaman. Bahkan, pintu rumah S sempat didobrak karena masih dalam keadaan terkunci.
Namun nahas, api terlanjur menyambar bangunan lain dengan cepat. Ratusan rumah akhirnya hangus dilalap si jago merah.