Diskon Tarif Listrik Jadi Penyumbang Deflasi Januari 2025 di Jakarta

Hal itu dicatat oleh Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta

Reky Kalumata
Senin, 03 Februari 2025 | 15:43 WIB
Diskon Tarif Listrik Jadi Penyumbang Deflasi Januari 2025 di Jakarta
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DKI jakarta Nurul Hasanudin dalam Rilis Berita Resmi Statistik DKI Jakarta Februari 2025 di Jakarta, Senin (3/2/2025). ANTARA/Lia Wanadriani Santosa

SuaraJakarta.id - Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta mencatat pemberian diskon tarif listrik menjadi komoditas utama penyumbang deflasi pada Januari 2025 dengan andil sebesar 1,94 persen.

"(Deflasi) tarif listrik pada Januari 2025 sebesar 30,92 persen, andilnya mencapai 1,94 persen. Pemberlakuan diskon tarif listrik ini memberikan andil deflasi yang sangat signifikan terhadap inflasi umum, khususnya di DKI Jakarta dan juga secara nasional," ujar Kepala BPS DKI Jakarta Nurul Hasanudin di Jakarta, Senin (3/2/2025) seperti dimuat ANTARA.

Adapun pada Januari 2025, DKI Jakarta mengalami deflasi bulanan sebesar 1,5 persen, sedangkan secara tahunan wilayah ini mengalami inflasi sebesar 0,14 persen.

"Kalau di nasional juga deflasi minus 0,76 persen (bulan ke bulan), berarti cukup dalam untuk DKI Jakarta," kata Hasanudin.

Baca Juga:Persija Imbang Lawan PSBS di Patriot, Carlos Pena: Kami Tidak Senang

Ia mengatakan, tarif listrik pertama kalinya memberi andil deflasi terhadap inflasi umum Januari 2025 dalam empat tahun terakhir.

"Karena selain diskon 50 persen, juga ada pengguna daya yang lebih dari 2200 VA yang tidak mendapatkan diskon. Ini rata-rata untuk tarif dasar listrik yang kami potret, ada yang pascabayar dan juga ada yang prabayar," ujar dia.

Hasanudin lalu menyebutkan, selain tarif listrik, komoditas lain juga memberikan andil terhadap deflasi Januari 2025 yakni tarif angkutan udara (0,03 persen), tarif kereta api (0,02 persen), telepon seluler (0,01 persen), dan tarif kendaraan roda empat daring (0,01 persen).

"Tarif angkutan udara ini termasuk salah satu 'seasonal product', salah satu komoditas musiman. Setelah melalui 'peak season' (musim puncak) mungkin di Desember, November, maka pada Januari ini kembali pada situasi yang normal," demikian Hasanudin.

Sementara itu, pemerintah resmi menetapkan pemberian diskon sebesar 50 persen untuk tarif listrik pelanggan rumah tangga PT PLN (Persero) dengan daya sampai dengan 2.200 VA.

Baca Juga:Persija vs PSBS, Tekad Kuat Ryo Matsumura Raih 3 Poin di Stadion Patriot

Pelanggan pascabayar mendapatkan diskon 50 persen dari rekening biaya listrik untuk pemakaian bulan Januari 2025 (yang akan dibayar pada bulan Februari 2025) dan untuk pemakaian Februari 2025 (yang akan dibayar pada rekening bulan Maret 2025).

Sedangkan, pelanggan prabayar diberikan diskon secara langsung ketika pembelian token listrik pada Januari dan Februari 2025, sehingga masyarakat cukup membayar harga token sebesar setengah dari pembelian bulan sebelumnya untuk mendapatkan kWh yang sama.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini