“Dengan adanya fitur ini membuat ajang balapan ini menjadi lebih kompetitif dan lebih menarik,” kata dia.
Karena itu, Jakarta E-Prix 2025 tidak hanya tentang balap, tetapi juga menjadi ajang diskusi tentang tren mobil listrik di masa depan.
Beberapa tren yang menonjol meliputi Autonomous Driving yang merupakan teknologi otonom semakin terintegrasi dengan mobil listrik yang dapat membantu pengemudi dalam situasi tertentu, menandakan masa depan di mana mobil listrik dan kendaraan otonom akan menjadi satu.
Selanjutnya infrastruktur "charging" yang cepat yang memungkinkan pengisian baterai hanya dalam hitungan menit. "Ini akan mengurangi waktu tunggu dan meningkatkan kepraktisan mobil listrik," katanya.
Baca Juga:Persija Mudah Kebobolan, Carlos Pena: Kami Harus Bertahan Lebih Baik
Mobil listrik masa depan akan semakin terhubung dengan "Internet of Things" (IoT), memungkinkan pengendara untuk mengontrol berbagai aspek kendaraan melalui smartphone atau perangkat lainnya.
Selanjutnya penggunaan material daur ulang dan ramah lingkungan dalam produksi mobil listrik akan semakin dominan, sejalan dengan komitmen global untuk mengurangi emisi karbon.