SuaraJakarta.id - Perayaan Tahun Baru Imlek 4723 tampak masih terus dilakukan masyarakat Tionghoa, salah satunya seperti yang dilakukan di Sekolah Ekayana Ehipassiko BSD dan Ekayana Dharma Budhi Bhakti Sunter. Beberapa kegiatan utama yang digelar yakni Bhakti Tuang Teh dan Basuh kaki orang tua untuk membentu karakter para pelajar dengan pendekatan hidup sadar penuh atau Mindfulness.
Tentunya perayaan Tahun Baru Imlek 4723 bukan hanya sekedar perayaan tetapi juga sebagai pengembangan karakter mulia peserta didik terutama nilai Bhakti, Kemurahan hati dan Moralitas kepada peserta didik di Sekolah Ekayana Ehipassiko BSD dan Ekayana Dharma Budhi Bhakti Sunter. Perayaan itu dilakukan oleh peserta didik dari tingkat TK hingga SMA.
Dalam prosesi tersebut peserta didik mempersembahkan teh dan kue kepada orang tua, membasuh atau mencuci kaki orang tua dan ditutup dengan bersujud atau yang lebih kita kenal dengan sungkeman dalam tradisi Jawa.
Prosesi ini dilakukan setiap tahun pada saat Imlek. Peserta didik diberikan kesempatan oleh orang tua untuk membalas kebaikan dan jasa yang mereka terima sepanjang tahun lalu.
Baca Juga:Selama Libur Isra Mikraj-Imlek, Hampir 150 Ribu Wisatawan Kunjungi Ragunan
Selain itu juga mengingatkan kepada peserta didik bahwa tugas wajib utama yang harus dilakukan oleh seorang anak adalah berbakti kepada orangtua yang kemudian diteruskan dengan berbakti kepada Masyarakat dan negara.
![Prosesi sungkeman kepada orang tua dalam perayaan Tahun Baru Imlek 4723 di Sekolah Ekayana. [Istimewa]](https://media.suara.com/pictures/original/2025/02/09/31484-prosesi-sungkeman-kepada-orang-tua-dalam-perayaan-tahun-baru-imlek-4723-di-sekolah-ekayana.jpg)
Puncak perayaan Imlek di sekolah Ekayana Dharma Budhi Bhakti dilaksanakan pada Sabtu, 8 Februari 2025 pukul 09.30 – 11.30 dengan menggelar pentas Drama Musikal Hua Mulan yang diperankan oleh peserta didik dari TK hingga SMA yang berjumlah lebih dari 120 siswa.
Drama Musikal tersebut diambil dari legenda china tentang kisah seorang anak, bernama Hua Mulan, yang membawa pesan moral tentang bakti anak kepada orangtua, keberanian dan ketangguhan, serta cinta kepada negara.
Ketua Pembina Sekolah dibawah naungan Wihara Ekayana, Bhiksu Aryamaitri Mahasthavira menerima dua lukisan kaligraphy oleh Indonesia Kaligrafi dan Painting yang bertuliskan(Zhngxiào lingquán) yang memiliki arti Setia kepada negara dan berbakti kepada orang tua, keduanya terpenuhi).
Serta satu tulisan lagi adalah (FO XIN) yang memiliki arti Hati Buddha penuh dengan cinta kasih dan pengertian, atau bisa diartikan juga Jiwa Buddha mengajarkan kita untuk selalu berbuat baik.
Baca Juga:Pengemis Padati Vihara Dharma Bakti, Harap Rezeki Angpao Imlek
Sedangkan puncak perayaan imlek di sekolah Ekayana Ehipassiko BSD dilaksanakan pada sore harinya mulai pukul 16.30 hingga 19.30 dengan menggelar Pentas Seni dan Bazaar Malam yang meriah.
Berbagai pertunjukan menarik ditampilkan, seperti Sejarah Barangsai, Kisah Kerah Sakti, hingga Legenda Siluman Ular Putih. Pentas seni ini juga merupakan kolaborasi dari penampilan peserta didik dari TK hingga SMA.
Dimana pesan moral yang ingin ditanamkan dalam pentas seni ini adalah 5 nilai inti Ekayana yang terus di tanamkan dalam diri peserta didik dalam proses pembelajaran yaitu Nilai Bakti, Murah Hati, Moralitas, Ketangguhan dan Kebijaksanaan.
Dengan rangkaian acara yang penuh makna dan meriah ini, Ekayana Education Group bertekad untuk terus berkontribusi dalam membangun generasi bangsa yang memiliki karakter mulia dan sadar penuh yang diyakini merupakan faktor utama bagi seseorang untuk sukses dimasa depan selain kemampuan akademik.