Antisipasi Banjir, Pemprov DKI Kerahkan 1.000 Personel Keruk Sungai dan Waduk

Rano Karno mengatakan program pengerukan ini akan dilakukan mulai dari hari ini hingga bulan Agustus 2025

Reky Kalumata
Minggu, 23 Februari 2025 | 11:28 WIB
Antisipasi Banjir, Pemprov DKI Kerahkan 1.000 Personel Keruk Sungai dan Waduk
Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno meninjau kesiapan alat untuk mengeruk sedimen di Taman Waduk Pluit Jakarta Utara pada Minggu(23/2/2025). ANTARA/Mario Sofia Nasution

SuaraJakarta.id - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengerahkan 1.000 personel lebih untuk mengeruk 13 aliran sungai dan waduk secara berkelanjutan sebagai upaya mencegah terjadinya banjir akibat hujan dan pasang laut.

"Hari ini kami mulai bergerak dan bersiaga dalam rangka menjaga Jakarta dari banjir dan rob," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno usai apel "Siap Siaga Jakarta" di Jakarta, Minggu (23/2/2025) seperti dimuat ANTARA.

Ia mengatakan sebelum terjadi banjir, seluruh aliran sungai, waduk, dan bendungan yang ada di Jakarta harus diperdalam dan sedimen diangkut keluar.

"Kami perkirakan sedimen yang diangkut mencapai satu juta meter kubik," kata dia.

Baca Juga:Target 3 Poin Lawan PSM Makassar, Carlos Pena: Persija Siap Tampilkan Versi Terbaik

Ia mengatakan untuk ancaman banjir rob, pihaknya akan fokus di lima titik termasuk di kawasan Muara Baru terutama kawasan rumah terapung.

"Ini titik terbesar untuk rob dan paling rawan. Ini yang akan kita fokuskan," kata dia.

Rano mengatakan program pengerukan ini akan dilakukan mulai dari hari ini hingga bulan Agustus 2025, termasuk di saat bulan Ramadhan nanti semua akan tetap bekerja.

Menurut dia program pengerukan ini akan dilakukan secara periodik dan minimal enam bulan sekali.

"Kami harus bergerak setiap hari untuk mengangkut sedimentasi ini," kata dia

Baca Juga:Kontraknya Habis Juni 2025, Begini Komentar Bos Persija Soal Masa Depan Ferarri

Menurut dia program "Siap Siaga Jakarta" ini tidak menggunakan APBD DKI Jakarta tapi memanfaatkan dana swakelola.

Rano Karno mengatakan Pemprov DKI Jakarta memiliki alat dan juga tenaga dari petugas yang ada.

"Kami bekerja sendiri mengoptimalkan apa yang kita miliki, tidak menggunakan vendor," kata dia.

Ia mengatakan nanti akan dipikirkan satu juta meter kubik sedimen yang diangkat akan dibuang kemana.

Menurut dia ini yang menjadi dilematis karena jika didiamkan maka sedimen itu akan semakin tebal.

"Jakarta ini harus dicarikan jalan untuk mengantisipasi terjadinya banjir," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini