SuaraJakarta.id - Pengawas Operasional Terminal Terpadu Pulo Gebang Mujib Tambrin mengimbau kepada masyarakat yang ingin mudik untuk membeli tiket bus secara daring (online) untuk menghindari praktik calo.
"Tentunya masyarakat juga harus pintar-pintar juga membeli tiket bus untuk mudik. Apalagi, sekarang sudah ada yang namanya media sosial (medsos) itu kan," kata Mujib ketika dikonfirmasi di Jakarta, Selasa (18/3/2025) seperti dimuat ANTARA.
Masyarakat bisa membeli tiket bus melalui situs web atau aplikasi agen resmi perjalanan. Pembelian tiket tersebut mencakup tempat berangkat, tujuan, tanggal perjalanan, jumlah kursi, dan kebutuhan lainnya.

"Jadi, tidak perlu datang ke terminal. Kalau memang mau beli secara online silakan. Kita juga ada pelayanan online. Kalau mau datang ya bisa juga. Kita bisa bantu memilih bus apa, tujuannya kemana," jelas Mujib.
Baca Juga:Pelatih Persija Siapkan Pengganti Peran Gustavo Almeida dan Maciej Gajos
Selain itu, masyarakat sebaiknya memilih bus yang ada di dalam terminal karena lebih terjamin kelaikannya, sehingga dapat memberikan rasa aman dan nyaman selama perjalanan.
"Penumpang kita harapkan naik dari Terminal Terpadu Pulo Gebang atau terminal lain, karena kalau Terminal Pulo Gebang ini kenyamanannya terjamin," ujar Mujib.
Calon penumpang juga diharapkan datang satu jam lebih awal dari keberangkatan dan memastikan kondisi badan dalam keadaan sehat.
Sebelumnya, Terminal Terpadu Pulo Gebang (TTPG), Jakarta Timur sudah mulai melakukan "pra ramp-check" atau uji kelaikan kendaraan angkutan umum secara berkala sejak Kamis (13/3), khususnya untuk armada yang digunakan pada Angkutan Mudik Lebaran 2025.
Adapun "pra ramp-check" dimulai dari 13-23 Maret 2025, lalu dilanjut ramp-check pada 23 Maret sampai 7 April 2025.
Baca Juga:Bos Persija Bersyukur Laga Lawan Persebaya dan Semen Padang Bisa Dihadiri Penonton
Pra ramp-check ini digelar oleh Kementerian Perhubungan dengan Dirjen Perhubungan Darat dan juga dari Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) secara bertahap.
Kegiatan tersebut juga dibantu oleh petugas-petugas dari UP PKB Ujung Menteng di bawah Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta.
Bus-bus yang tidak laik jalan dalam pemeriksaan ramp check (uji kelaikan) dilarang untuk beroperasi pada Angkutan Mudik Lebaran 2025.
Mujib Tambrin sebelumnya menyebutkan, harga tiket bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) mulai mengalami kenaikan 20-30 persen pada Senin (17/3/2025).
"Untuk kenaikan sih sudah ada sebagian sampai 20-30 persen, di pada 17 Maret 2025 itu sudah ada kenaikan," kata Pengawas Operasional Terminal Terpadu Pulo Gebang Mujib Tambrin saat dikonfirmasi di Jakarta, Minggu seperti dimuat ANTARA.
Rata-rata tarif yang akan mengalami kenaikan untuk tujuan Jawa Timur dan Jawa Tengah. Biasanya, kenaikan hingga berkisar Rp600 ribu hingga Rp700 ribu/orang tergantung pelayanan yang diberikan oleh perusahaan otobus (PO).
"Tadinya Rp400 ribu/orang menjadi Rp600 ribu sampai dengan Rp700 ribu/orang karena kenaikan bus AKAP itu kan yang non-ekonomi, memang ditentukan oleh perusahaan itu sendiri," ujar Mujib.
Dia pun memprediksi lonjakan penumpang di Terminal Pulo Gebang akan terjadi pada tujuh hari (H-7) menjelang Hari Raya Idul Fitri.
"Dua minggu (jelang lebaran) ini memang belum terpantau ya, belum terpantau penumpang yang akan mudik," kata dia.
Mujib juga memprediksi jumlah yang menggunakan Angkutan Mudik Lebaran 2025 di Terminal Terpadu Pulo Gebang, Jakarta Timur, diprediksi mencapai 15.000 orang.
"Kalau untuk keberangkatan itu H-7 puncaknya atau bisa juga di tanggal 27 atau 28 Maret. Kalau di sini prediksi awal bisa lebih dari 10.000 orang, bisa mencapai 15.000 penumpang," kata Mujib, Jumat (14/3).
Angka tersebut diperkirakan meningkat sekitar tiga sampai lima persen dari masa Angkutan Lebaran 2024.
Pengelola Terminal Terpadu Pulo Gebang akan mempersiapkan bus cadangan sebagai tambahan jika jumlah pemudik 2025 membludak.