SuaraJakarta.id - Mudik Lebaran menjadi momen yang sangat dinantikan banyak orang, di mana jutaan pemudik akan melakukan perjalanan panjang untuk berkumpul dengan keluarga di kampung halaman. Agar perjalanan mudik menjadi menyenangkan, memilih moda transportasi yang nyaman dan aman menjadi hal yang sangat penting.
Director of Transportation Tiket.com Andi Hendrawan dalam konferensi pers di Jakarta, Senin mengatakan Lebaran merupakan salah satu momen liburan yang amat ditunggu oleh masyarakat. Banyak hal yang perlu dipersiapkan sebelum bertemu dengan keluarga di kampung, contohnya memilih moda transportasi yang aman untuk dinaiki.
"Salah satu yang penting adalah memilih moda transportasi. Pilih secara jauh-jauh hari karena kita sebenarnya sudah dapat jadwal liburan," ucap dia.
Dalam memilih moda transportasi yang aman dan nyaman, Andi mengatakan masyarakat perlu membeli tiket atau memilih ketersediaan kursi dari jauh-jauh hari. Bagi pihak yang telah mengetahui tanggal pasti untuk pulang, disarankan sesegera mungkin untuk memilih tiket di aplikasi guna mencegah harga kian naik.
Baca Juga:Pelatih Persija Siapkan Pengganti Peran Gustavo Almeida dan Maciej Gajos
Ia mencontohkan pihak yang dapat segera membeli tiket dalam waktu dekat adalah karyawan yang mendapat libur mulai tanggal 24 Maret-8 April 2025 karena adanya kebijakan Work From Anywhere (WFA/bekerja dari mana saja) atau anak-anak sekolah yang hari liburnya dimajukan mulai tanggal 21 Maret 2025.
"Jadi kita dapat menghindari kenaikan harga, dan harganya jadi sesuai dengan kebutuhan kita," kata Andi.
Tips kedua yang Andi berikan yakni tentukan jenis moda transportasi berdasarkan jumlah keluarga yang diajak pergi bersama dan jarak tempuh perjalanan.
Pihak yang membawa anggota keluarga cukup banyak dan akan melakukan perjalanan seperti Pulau Jawa disarankan agar menggunakan kereta, sehingga keluarga dapat menikmati perjalanan bersama-sama sambil menjaga komunikasi satu sama lain.
Perjalanan dengan transportasi yang ada dapat semakin menyenangkan dengan adanya sejumlah fitur promo yang disediakan oleh penyedia jasa aplikasi perjalanan. Adanya promo itu diharapkan dapat memberikan harga tiket yang jauh lebih efisien bagi masyarakat.
Baca Juga:Bos Persija Bersyukur Laga Lawan Persebaya dan Semen Padang Bisa Dihadiri Penonton
"Terakhir jangan lupa siapkan perlengkapan yang diperlukan, jadi bisa mudik aman, nyaman dan lebih senang," ujar Andi.
Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata Ni Made Ayu Marthini menambahkan hal lain yang perlu diperhatikan masyarakat adalah mengecek prakiraan cuaca yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) agar perjalanan tetap aman dan nyaman.
"Sekarang ini banyak anomali cuaca ya, jangan sampai kita merusak mood bagi yang mudik ke kampung halaman," ujar Made.
Dari sisi keamanan, bagi masyarakat yang memilih bus atau transportasi kendaraan darat lainnya perlu memastikan agar pengemudi tidak berkendara lebih dari enam jam.
Menurutnya, keamanan menjadi aspek yang paling penting untuk diperhatikan supaya masyarakat mendapatkan pengalaman liburan yang nyaman, aman dan menyenangkan.
"Ini sangat penting, pada akhirnya kita mau sampai tujuan dengan selamat, apalagi ini liburan. Kalau enggak aman, kita jadi bete, walaupun harga tiket murah tapi kalau pengalaman tidak menyenangkan, itu tidak bagus," ucapnya.
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan melalui Badan Kebijakan Transportasi (BKT) telah melakukan survei terkait potensi pergerakan masyarakat selama periode Lebaran tahun 2025.
Bekerja sama dengan Litbang Kompas, hasil survei menyebutkan bahwa potensi pergerakan masyarakat selama libur Lebaran tahun ini diprediksi mencapai 146,48 juta jiwa atau setara 52 persen dari total penduduk Indonesia.
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi turut menyampaikan bahwa pihaknya memproyeksikan puncak arus mudik Lebaran tahun 2025 akan terjadi pada 28 Maret, dengan potensi jumlah pergerakan masyarakat sebanyak 12,1 juta orang dengan penerapan kebijakan Work From Anywhere (WFA/bekerja dari mana saja).
Hal lain yang disampaikan yakni puncak arus balik diprediksi terjadi pada H+5 atau 6 April 2025 dengan potensi jumlah pergerakan masyarakat sebanyak 31,49 juta orang. (ANTARA)