Prinsip utama di sini adalah mengurangi "perangkap debu" dan menggunakan material yang perawatannya mudah.
5. Pilih Lantai Seamless (Tanpa Nat)
Nat atau garis sambungan pada keramik adalah tempat favorit debu, kotoran, dan jamur berkumpul. Pertimbangkan material lantai yang minim atau tanpa nat seperti:
- Vinyl (model papan lebar)
- Beton poles (polished concrete)
- Lantai epoxy
- Permukaan yang rata membuat proses menyapu dan mengepel jadi jauh lebih cepat dan bersih maksimal.
6. Gunakan Furnitur Berkaki Tinggi dan Desain Simpel
Baca Juga:5 Cara Cerdas Meletakkan Tandon Air di Rumah Mungil Agar Tetap Estetik
Hindari furnitur yang menempel langsung ke lantai tanpa celah. Pilihlah sofa, lemari, atau meja dengan kaki yang cukup tinggi. Ini memberikan akses mudah bagi sapu, kain pel, atau bahkan robot vacuum cleaner untuk membersihkan area kolong tanpa perlu menggeser perabotan. Semakin simpel desain furnitur (tanpa banyak ukiran), semakin sedikit celah untuk debu bersembunyi.
7. Maksimalkan Penyimpanan Tertutup (Closed Storage)
Rak terbuka atau open-shelving memang terlihat estetis, namun setiap barang yang dipajang adalah calon kolektor debu. Untuk area utama, prioritaskan lemari atau kabinet dengan pintu tertutup. Ini akan secara drastis mengurangi waktu yang Anda habiskan untuk mengelap pernak-pernik.
8. Dinding Polos dengan Cat Berkualitas
Dinding dengan tekstur atau wallpaper timbul cenderung lebih mudah menangkap debu. Pilihlah dinding polos yang dicat dengan cat berkualitas tinggi yang memiliki fitur washable (bisa dilap). Jika ada noda atau coretan, Anda cukup membersihkannya dengan kain basah tanpa merusak cat.
Baca Juga:5 Rekomendasi Bahan Atap Carport Rumah yang Tidak Panas dan Awet
9. Hindari Dekorasi Berlebihan
Terapkan konsep minimalis pada dekorasi. Semakin sedikit barang yang tidak perlu, semakin sedikit pula pekerjaan bersih-bersih Anda. Pilih beberapa elemen dekoratif yang benar-benar Anda sukai sebagai focal point, daripada memenuhi ruangan dengan banyak hiasan kecil.