Alasan Netizen Kecewa dengan Reshuffle Prabowo: Ada Apa dengan Qodari dan Nasbi?

Jurnalis senior, Hersubeno Arief, melalui saluran YouTube-nya pada Kamis (18/9/25), menyoroti dua nama yang menjadi fokus perhatian netizen

Eviera Paramita Sandi
Jum'at, 19 September 2025 | 16:15 WIB
Alasan Netizen Kecewa dengan Reshuffle Prabowo: Ada Apa dengan Qodari dan Nasbi?
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto saat pelantikan Kabinet Merah Putih di Istana Negara, Gambir, Jakarta Pusat pada pukul 16.00 WIB. pada Senin (8/9/2025). (Istimewa)
Baca 10 detik
  • Hasan Nasbi Dan Muhammad Qodari jadi sorotan 
  • Keduanya diidentifikasi orang dekat Jokowi 
  • Banyak yang berharap reshufle ini jadi ajang bersih-bersih orang di lingkaran Jokowi

SuaraJakarta.id - Presiden Prabowo Subianto telah kembali melakukan perombakan signifikan dalam struktur Kabinet Merah Putih periode 2024-2029, sebuah langkah yang disebut-sebut sebagai upaya untuk memperkuat efektivitas pemerintahan dalam menghadapi berbagai tantangan ke depan.

Pelantikan pejabat baru ini diselenggarakan di Istana Negara, Jakarta, pada Rabu (17/9/25), dan didasarkan pada Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 96 P Tahun 2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Menteri serta Wakil Menteri.

Presiden Prabowo memimpin langsung prosesi pembacaan sumpah jabatan, menandai babak baru bagi sejumlah pos kementerian dan lembaga.

Dalam reshuffle kali ini, beberapa nama menduduki posisi strategis, termasuk Djamari Chaniago sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan, Erick Thohir sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga, dan Muhammad Qodari sebagai Kepala Kantor Staf Presiden.

Baca Juga:Apa itu Gerakan Non Blok Indonesia? Ditegaskan Prabowo Depan Presiden Putin

Selain itu, Ahmad Dofiri ditunjuk sebagai Penasihat Khusus Presiden Bidang Kamtibmas dan Reformasi Polri, dan Angga Raka Prabowo sebagai Kepala Badan Komunikasi Pemerintah.

Pergantian juga terjadi di level wakil menteri dan kepala lembaga, dengan Afriansyah Noor sebagai Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Rohmat Marzuki sebagai Wakil Menteri Kehutanan, Farida Farichah sebagai Wakil Menteri Koperasi, Naniek S. Dayang dan Sonny Sanjaya sebagai Wakil Kepala BGN, serta Sarah Sadiqa sebagai Ketua LKPP.

Pergantian Pejabat dan Sorotan Publik: Analisis Hersubeno Arief

Meskipun secara resmi reshuffle ini bertujuan untuk optimalisasi kinerja kabinet, keputusan Presiden Prabowo untuk menempatkan beberapa nama tertentu memicu beragam respons dan diskusi intens di kalangan publik dan pengamat politik.

Jurnalis senior, Hersubeno Arief, melalui saluran YouTube-nya pada Kamis (18/9/25), menyoroti dua nama yang menjadi fokus perhatian netizen, yakni Muhammad Qodari dan Hasan Nasbi.

Baca Juga:Bill Gates Singgung Tentang Dana Anggaran Program MBG yang Besar, Ini Kata Prabowo

Hersubeno Arief mencatat bahwa Muhammad Qodari, yang sebelumnya menjabat Wakil Kepala Staf Kepresidenan, kini dipromosikan menjadi Kepala Staf Kepresidenan, menggantikan Letnan Jenderal TNI Purnawirawan AM Putranto.

“Yang paling banyak disorot itu masuknya Muhammad Qodari dari Wakil Kepala Staf Kepresidenan menjadi Kepala Staf Kepresidenan menggantikan Letnan Jenderal TNI Purnawirawan AM Putranto, ujar Hersu, dikutip dari youtubenya, Kamis (18/9/25).

Di sisi lain, Hasan Nasbi dicopot dari posisinya sebagai Kepala Kantor Komunikasi Presiden, yang kini diisi oleh Angga Raka Prabowo.

“Kemudian dicopotnya Hasan Nasbi sebagai Kepala Kantor Komunikasi Presiden digantikan oleh Angga Raka Prabowo,” tambahnya.

Hersubeno menjelaskan bahwa banyak netizen mengidentifikasi Qodari dan Nasbi sebagai sosok yang dekat dengan mantan Presiden Jokowi, bahkan menggunakan istilah "Termul (ternak Mulyono)" untuk merujuk pada mereka.

“Netizen ini rupanya mengidentifikasi keduanya (Hasan Nasbi dan Qodari) itu adalah Termul (ternak Mulyono).” Ucapnya.

“Jadi saya pakai judul Termul keluar, termul masuk itu istilah netizen.” Imbuhnya.

Keputusan Prabowo untuk tetap mempertahankan, bahkan mempromosikan, Qodari menimbulkan kekecewaan di sebagian kalangan.

Mereka berharap reshuffle kali ini akan menjadi momen untuk "membersihkan" kabinet dari individu-individu yang dianggap sebagai pendukung kuat rezim sebelumnya.

“Banyak sekali komentar soal Qodari ini, dan rata – rata mereka menyayangkan kenapa Pak Prabowo masih memakai orang seperti Qodari. Bahkan ini masih dipromosikan,” ucapnya.

“Terlihat sekali bahwa dari situ ini banyak sekali lo yang kecewa Pak Prabowo. Karena momen ini, publik banyak sekali yang menginginkan pada saat reshuffle harusnya dibersihkan orang – orangnya Pak Jokowi,” sambungnya.

Hersubeno kemudian memberikan konteks lebih lanjut mengenai profil kedua sosok tersebut.

Ia menerangkan bahwa Muhammad Qodari dikenal sebagai pendukung garis keras Jokowi, bahkan pernah mendukung gerakan tiga periode masa jabatan Jokowi.

“Qodari ini adalah pendukung garis keras Jokowi, bahkan dia juga salah satu pendukung gerakan 3 kali periode. Itu yang membuat orang banyak menanyakan validitas survey – surveynya karena memang dia sangat berpihak pada keluarga Jokowi,” terang Hersu.

Sementara itu, Hasan Nasbi digambarkan Hersubeno sebagai pendukung Jokowi yang lebih vokal dan kritis terhadap Prabowo di masa lalu.

“Sementara Hasan Nasbi ini lebih dahsyat lagi, dia dikenal sebagai jokowers. Memang agak berbeda dengan Qodari, kalau Qodari tidak pernah nyinyir dengan Prabowo. Kalau yang ini Hasan Nasbi itu dikenal sangat nyinyir dengan Pak Prabowo waktu masih menjadi rivalnya Pak Jokowi,” terang Hersu.

Perombakan kabinet ini, dengan segala dinamika dan sorotan publiknya, mencerminkan kompleksitas transisi kekuasaan dan upaya Presiden Prabowo Subianto untuk menyeimbangkan berbagai kepentingan politik dan tuntutan publik dalam membentuk tim pemerintahannya.

Kontributor : Kanita

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak