Cek Fakta: Benarkah Viral 700 Kepala Desa Tertangkap KPK?

Sebuah video viral mengklaim KPK menangkap 700 kepala desa, tetapi klaim tersebut dipastikan tidak benar berdasarkan investigasi TurnBackHoax.

Tasmalinda
Selasa, 30 Desember 2025 | 21:58 WIB
Cek Fakta: Benarkah Viral 700 Kepala Desa Tertangkap KPK?
ilustrasi kepala desa. Cek Fakta mengenai 700 kades tertangkap KPK [Suara.com/Novian]
Baca 10 detik
  • Sebuah video viral mengklaim KPK menangkap 700 kepala desa, tetapi klaim tersebut dipastikan tidak benar berdasarkan investigasi TurnBackHoax.
  • Tidak ada pernyataan resmi KPK atau pemberitaan media nasional kredibel yang mendukung operasi penangkapan massal kepala desa tersebut.
  • Video yang digunakan dalam unggahan tersebut ternyata berasal dari konteks berbeda dan tidak merepresentasikan operasi penangkapan KPK yang diklaim.

SuaraJakarta.id - Sebuah video yang kini viral di media sosial mengklaim bahwa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menangkap 700 kepala desa secara serentak dalam satu operasi besar. Unggahan itu disertai narasi dramatis dan potongan video yang tampak intens, sehingga cepat menarik perhatian warganet dan menuai ratusan hingga ribuan komentar.

Akun TikTok “blackabadi_” pada Selasa (16/12/2025) membagikan video [arsip], isinya memperlihatkan puluhan orang berbaju tahanan berjalan diiringi petugas kepolisian. 

Dalam video terdapat narasi sebagai berikut:

“Pertama Dalam Sejarah Indonesia 700 Kepala Desa Ketangkap Korupsi di Gelandang ke KPK”

Baca Juga:Cek Fakta: Viral Rayakan Natal Bersama di Masjid Istiqlal, Benarkah?

Namun sebelum Anda percaya atau menyebarkan informasi tersebut, penting untuk melihat hasil cek fakta yang sebenarnya karena klaim ini ternyata tidak benar dan menyesatkan. 

cek fakta 700 kades ditangkap KPK
cek fakta 700 kades ditangkap KPK

Unggahan video dan teks tersebut menyebut:

Tim pemeriksa fakta dari TurnBackHoax.ID / Mafindo melakukan investigasi terkait klaim ini dan menemukan:

1. Tidak ada pernyataan resmi dari KPK yang menyatakan bahwa sebanyak 700 kepala desa ditangkap dalam satu operasi penindakan korupsi.
2.  Media nasional kredibel seperti Kompas, Tempo, Detik, Antara, CNN Indonesia dan lainnya tidak pernah memberitakan operasi penangkapan massal sebanyak itu.
3. Video yang beredar bukan rekaman nyata operasi KPK menangkap puluhan kepala desa, melainkan video dari konteks lain yang digunakan secara tidak tepat untuk memperkuat narasi hoaks.
4. Berdasarkan penelusuran konten dan konfirmasi dari pihak yang terkait, angka “700” tersebut tidak pernah disebutkan dalam rilis resmi lembaga penegak hukum manapun di Indonesia.

Dengan demikian, narasi bahwa 700 kepala desa ditangkap oleh KPK tidak memiliki dasar fakta yang kuat.

Baca Juga:Cek Fakta: Viral Megawati Soekarnoputri Ingin Rekrut Purbaya Masuk ke PDIP, Benarkah?

Kesimpulan: Hoaks alias Konten Palsu

Klaim bahwa 700 kepala desa ditangkap oleh KPK adalah SALAH dan menyesatkan.

Informasi yang beredar merupakan hoaks yang memadukan video dari konteks yang berbeda dan narasi tanpa sumber resmi, sehingga seolah-olah itu merupakan kejadian nyata, padahal faktanya tidak demikian.

Mengapa Informasi Ini Bisa Menyesatkan?
Unggahan seperti ini bisa:

  1. Membuat publik salah memahami penegakan hukum aktual yang sedang berjalan di Indonesia,
  2. Menyebarkan rasa takut atau tidak percaya terhadap institusi pemerintah,
  3. Memicu opini negatif tanpa dukungan fakta yang jelas.
  4. Tulisan atau video yang tampak ‘sensasional’ kerap kali tanpa rujukan resmi, sehingga berpotensi menyesatkan pembaca yang tidak cek fakta terlebih dahulu.

Tips Cek Fakta Sebelum Share
Sebelum menyebarkan ulang video atau klaim serupa:

  1. Periksa sumbernya, apakah berasal dari kanal resmi atau media kredibel?
  2. Cari pemberitaan di media besar untuk konfirmasi apakah peristiwa itu benar terjadi.
  3. Gunakan tools cek fakta dan pencarian gambar/video terbalik untuk melihat konteks asli video atau foto.
  4. Langkah sederhana ini dapat membantu Anda menghindari menyebarkan hoaks yang merugikan banyak orang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini