SuaraJakarta.id - Pemerintah Kota Tangerang menudung limbah medis COVID-19 yang ditemukan di Sungai Cisadane berasal dari Kota Tangerang Selatan. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang, Liza Puspadewi mengklaim di sana ada rumah sakit milik Pemkot Tangsel.
Liza menjamin kalau, limbah medis tersebut tidak akan sampai ke Aliran Sungai Cisadane di Kota Tangerang. Lantaran telah tersumbat di Wastrap Bank Sasuci.
"Itu biasanya dari Kota Tangerang Selatan. Di ujungnya Kota Tangerang disana tidak ada Rumah Sakit kita (Kota Tangerang)," ujarnya di Laboratorium Kesehatan Daerah Kota Tangerang, Selasa (1/9/2020).
Liza memastikan Rumah Sakit ataupun Puskesmas yang ada di Kota Tangerang telah menjalani prosedur dalam pengelolaan limbah.
"Kalau di Kota Tangerang itu kan ada Binwas (Bimbingan dan Pengawasan). Kita itu Binwas 2 kali setahun ada tata cara pengelolaannya," kata Liza.
Untuk setingkat Puskesmas saja kata Liza memiliki Instalasi Pembuangan Limbah (IPAL) untuk pembuangan limbahnya.
"Kita fokuskan untuk pengeloaan limbah infeksius karena itu yang akan menjadi sumber penyakit menular," kata Liza.
Kemudian, untuk limbah padatnya, Kota Tangerang bekerja sama dengan pihak ketiga. Di mana perusahaan jasa ini yang melakukan pemusnahan limbah medis baik dari Puskesmas maupun Rumah Sakit.
"Pihak ketiga. Biasanya itu diangkut oleh mobil khusus agar tidak tercecer kemudian dibawa untuk dimusnahkan," pungkasnya.
Baca Juga: Tiap Hari Ditemukan 50 sampai 60 Limbah Medis COVID-19 di Sungai Cisadane
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang, Dedi Suhada temuan sampah medis itu belum terlalu mencemari sungai Cisadane.
Dia menilai Sungai Cisadane masih berstatus ambang batas mutu.
"kita sama-sama cek kita melakukan pengecekan. Sama bahwa mereka (Sungai Cisadane) masih di ambang batas Mutu. Artinya normal," kata Dedi.
Pihaknya juga sudah melakukan pengecekan dengan PDAM Tirta Benteng. Hasilnya pun sama, masih normal.
"Hasil pengecekan tidak signifikan. Pencemarannya masih dalam ambang batas molekul," jelas Dedi.
Menurutnya, sampah tersebut berasal dari jebolnya TPA Cipeucang. Namun, lantaran sungai Cisadane pencemarannya masih berstatus ambang batas mutu maka pihaknya belum melakukan protes kepada Pemerintah Kota Tangerang Selatan.
Berita Terkait
-
Lewat Bank Sampah, Warga Kini Terbiasa Daur Ulang Sampah di Sungai Cisadane
-
Misteri Mayat Wanita Dalam Drum di Cisadane: Penuh Luka dan Patah Tulang, Ini Kata Polisi
-
Diduga 'Disiksa' Sebelum Dibuang, Ini Ciri-ciri Mayat Wanita Berkawat Gigi dalam Tong di Cisadane
-
Usai Konser di Jakarta, Coldplay Donasikan Kapal Pembersih Sampah Untuk Sungai Cisadane
-
Dalam Waktu 6 Sampai 8 Bulan, Sampah Plastik di Sungai Cisadane Sudah Sampai Afrika
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
8 Mobil Bekas yang Aman Dipakai Saat Banjir dan Lewati Jalan Rusak
-
Cek Fakta: Viral Luhut Biarkan China Mengelola Bandara Morowali, Ini Faktanya
-
Cek Fakta: Indonesia Gelontorkan Rp16,7 Triliun untuk Pulihkan Hutan Brasil, Benarkah?
-
10 Mobil Tua 90-an yang Kini Jadi Investasi Menguntungkan, Harganya Terus Naik
-
Cek Fakta: Viral Foto Disebut Proses Pembuatan Patung Megawati, Benarkah?