Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Rabu, 23 September 2020 | 15:43 WIB
Kondisi Balqis Aulia Rahma, bocah berusia 9 tahun di Bekasi, mengidap penyakit langka Vaskulitis, saat ditemui Suara.com, Rabu (22/9/2020). [Suara.com/Mochamad Yacub Ardianysah]

SuaraJakarta.id - Nasib pilu harus dialami seorang anak perempuan di Bekasi, Balqis Aulia Rahma. ia menderita penyakit langka. Jemarinya putus sendiri setelah mengalami pembusukan.

Anak pasangan suami istri, Firman (35) dan Wismawati (31), itu kini hanya bisa terbaring di rumahnya Gang Remaja RT 02/11, Kelurahan Kranji, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi.

Berdasarkan diagnosa dari dokter di RSCM, bocah 9 tahun itu mengidap penyakit langka Vaskulitis.

Penyakit tersebut menyebabkan aliran darah yang mengalir ke ujung jari kaki dan tangan menjadi terhambat sehingga menyebabkan pembusukan.

Baca Juga: Bekasi Punya 3 Hotel Tampung 300 Orang Positif Corona di Kawasan Cikarang

Akibatnya, jari telunjuk tangan kanan Balqis harus diamputasi karena telah mati rasa dan membusuk.

Infeksi luka pada jari telunjuk juga menyebabkan anaknya mengalami demam tinggi.

"Waktu itu dokter (RSCM) bilang kalau anak saya harus diamputasi. Kalau tidak dibiarkan putus sendiri. Saya nggak tega anak saya diamputasi waktu itu," ucap Firman ditemui di kediamannya, Rabu (23/9/2020).

Beberapa hari lalu, sambung Firman, luka di jari kelingking kaki kiri Balqis mengalami infeksi parah. Sehingga, jari kelingking anak yang masih duduk di bangku kelas 3 sekolah dasar itu putus dengan sendiri.

"Baru saja nih, 4 hari lalu, jari kelingking kakinya putus sendiri. Jadi seperti ranting kering dan copot sendiri aja gitu," tuturnya.

Baca Juga: Viral Baim Terus Lantunkan Ayat Alquran Meski Terkapar Sakit, Bikin Haru

Melihat kondisi Balqis, nyaris seluruh jemari tangan dan kakinya sudah menghitam.

Firman dan Wismawati dilema dengan kondisi anaknya sehingga tidak tahu lagi harus berbuat apa.

"Amputasi itu saya benar-benar nggak tega. Kata dokter kalau mati rasa nanti copot sendiri, kalau masih kerasa bisa sembuh," ungkapnya.

Firman menjelaskan, penyakit yang diidap anaknya sudah terjadi sejak Maret 2019 lalu. Kala itu, Balqis terkapar tak berdaya dan hanya bisa menggerakkan badannya saja.

"Dulu awalnya itu tiba-tiba saja lumpuh, nggak bisa ngapa-ngapain, sampai ke kamar mandi harus saya gendong," kata dia.

Bingung dengan kondisi putrinya, Firman membawa balqis ke Rumah Sakit Ananda. Di sana, dokter menyampaikan bahwa Balqis mengidap penyakit TB Paru.

Penyampaian dokter kepada orang tua Balqis membingungkan. Ia sempat menanyakan efek penyakit TB Paru itu kepada sang dokter tidak berimbas pada kelumpuhan.

Namun, dokter di sana menyampaikan bahwa penyakit TB Paru yang menyerang Balqis merambat cepat. Alasannya karena tubuh Balqis yang kurus.

"Katanya kena tulang karena kurus dan harus dirawat. Nah waktu itu di rawat memang lima hari saja," ujarnya.

Setelah 5 hari, Balqis dibawa pulang ke rumah. Namun, kondisinya tak membaik, bahkan mulai muncul keanehan pada kulit di jari tangan dan kakinya.

Melihat kondisi Balqis semakin parah, Firman dan sang istri kemudian membawa putrinya ke RSUD Bekasi dan dirawat selama 10 hari.

Pihak rumah sakit kemudian merujuk Balqis untuk berobat ke RSCM, Jakarta Pusat.

Betapa kagetnya ibu beranak 3 ini saat mendengar diagnosa dari dokter di RSCM. Balqis ternyata didiagnosis menderita penyakit langka, Vaskulitis.

"Vaskulitis itu katanya ada peradangan pembuluh darah. Jadi aliran darah yang mengalir ke ujung jari-jarinya nya nggak lancar. Jadi ujung jarinya mati (busuk). Kena penyakit langka, kata dokter 1000 banding 1 penderitanya," pungkas dia.

Kontributor : Mochamad Yacub Ardiansyah

Load More