Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Rabu, 23 September 2020 | 19:52 WIB
Ilustrasi hujan es. [Twitter]

SuaraJakarta.id - Kasie Data dan Informasi Stasiun Klimatologi BMKG Dramaga Bogor, Hadi Saputra mengungkap fenomena hujan es yang terjadi di Kota Bogor, Rabu (23/9/2020).

Diketahui, fenomena hujan es ini terjadi di sejumlah wilayah Kota Bogor saat hujan disertai angin kencang.

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 17.30 WIB dan hanya berlangsung beberapa menit saja.

Terkait ini, BMKG mengungkapkan penyebab fenomena hujan es dikarenakan adanya awan kumulonimbus (cb).

Baca Juga: Fenomena Hujan Es di Bogor, Warga: Cuma 2-3 Menit

"Ini fenomena hujan es itu bisa terjadi kalau ada awan cb, yang tandanya ada petir itu bisa terjadi hujan lebat, angin kencang dan hujan es, dan wilayah semuanya berpotensi," katanya saat dihubungi SuaraJakarta.id.

Lebih jauh, Hadi mengatakan BMKG selalu memberikan pemberitahuan kepada masyarakat Bogor terkait kecamatan yang berpotensi terjadi hujan dan angin kencang.

"Untuk malam ini kita (BMKG) memprediksi hujan ringan terjadi di Bogor. Karena, awan yang ada petirnya sudah menyebar," tutupnya.

Sementara itu, Saefudin (30) warga Kampung Cibadak Pabuaran Kandang, Kecamatan Tanahsareal, Bogor, mengaku baru pertama kali mengalami fenomen hujan es.

Dia memaparkan fenomena hujan es itu terjadi saat hujan disertai angin kencang.

Baca Juga: Kota Cimahi Diguyur Hujan Es dan Angin Kencang

"Hujan besar, tiba-tiba ada suara berisik di depan tempat usaha saya, pas di cek ternyata hujan es," ujarnya kepada SuaraJakarta.id ketika ditemui di lokasi kejadian.

Menurutnya, hujan es itu terjadi hanya selang dua sampai tiga menit saja. Setelah itu hujan turun dengan lebat.

"Dua sampai tiga menit turun batu es, dan setelah itu tidak ada lagi, langsung dihantam hujan deras," ucapnya.

Ia mengaku baru pertama kali menyaksikan fenomena hujan es yang terjadi di Bogor selama dirinya tinggal di Kota Hujan tersebut.

"Saya baru pertama kali kang di sini (Bogor) melihat langsung hujan es, bahkan memegang," tukasnya.

Load More