Alat Rapid Test
Selain itu, Hendra juga mengungkapkan stok alat rapid test di fasilitas kesehatan (faskes) Kabupaten Tangerang tersisa 500 picis.
Menurut Hendra, jumlah stok alat rapid test yang tersisa 500 picis saat ini tidak akan cukup mengakomodir kebutuhan jumlah kasus Covid-19 yang terus bertambah.
"Alat rapid test kebutuhannya itu 30 ribu-an. Sedangkan saat ini, tersisa 500 alat rapid test di seluruh faskes. Tidak akan cukup jika semakin bertambah kasusnya," ucapnya.
Lebih detail, Hendra menyatakan, dalam sehari faskes setingkat puskesmas rata-rata itu melakukan tracing kepada 10 orang yang berpotensi Covid-19.
Bahkan, lanjutnya, khusus puskesmas yang wilayah kasus tertinggi bisa melakukan tracing sebanyak 50 orang per hari.
"Saat ini memang tidak kesulitan. Hanya saja dalam seminggu stoknya pasti habis di tingkat puskesmas," ungkapnya.
"Wilayah yang banyak kasus Covid-19 ini jadi tantangan. Kasusnya tinggi bisa 50 yang di tracing sama puskesmasnya," lanjutnya.
Karena itu, Hendra mengkhawatirkan jika kasus Covid-19 seiring waktu semakin bertambah akan berpotensi kekosongan total.
Baca Juga: Raup Untung Besar, Viral Penjual APD Doakan Pandemi Covid-19 Tak Berakhir
"Saat ini tidak ada yang benar-benar habis.Yang dikhawatirkan itu kasusnya meningkat nanti benar kehabisan, jadi pusing sendiri," sebutnya.
"Kalau habis, tidak bisa kerja lagi untuk melakukan tracing kalau alat rapid testnya kehabisan," imbuhnya.
Hendra menuturkan, bantuan alat rapid test yang saat ini diterima baru sekadar dari pihak swasta, yakni sebanyak 3.600 picis.
"Baru 3.600 saja bantuan yang didapat. Katanya mau ada bantuan lagi tapi masih belum jelas," paparnya.
"Bantuan alat rapid test 3.600 ini akan kami distribusikan pada Senin (28/9/2020) ke setiap faskes," sambungnya.
Kontributor : Ridsha Vimanda Nasution
Berita Terkait
-
Tinggal Klik! Link Live Streaming Persita Tangerang vs Semen Padang
-
Viral Hokky Caraka Diduga Chat Mesum ke Perempuan, Medsos Gempar!
-
Resmi Bergulir! Ribuan Warga Meriahkan Turnamen Sepak Bola Antardesa di Tangerang
-
Akal Bulus Kades Kohod di Kasus Pagar Laut: Sulap Lautan Jadi Daratan, Dijual Rp39 M Pakai KTP Warga
-
Modus Licik Kasus Pagar Laut: Kades Arsin dkk Didakwa Jual Laut usai 'Disulap' Daratan Fiktif!
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Antara Niat Baik dan Petaka: Mahfud MD Bongkar Masalah Hukum di Balik Keracunan MBG
-
60 Siswa di Jakarta Diduga Keracunan Makanan Bergizi Gratis, Dinkes DKI: Disebabkan Bakteri
-
Lebih dari Sekadar Bank, Bank Mandiri Buktikan Komitmen Lingkungan Lewat Aksi Bersih Mandiri
-
Malam Minggu Hoki, 5 Link DANA Kaget Aktif Menantimu Dan Siap Cuan Maksimal
-
Kementerian Haji Minta Calon Pegawai dari Kementerian Agama Bersih dari Korupsi