SuaraJakarta.id - Pengamat Tata Kota Nirwono Joga menyampaikan kritik terkait kinerja Gubernur Anies Baswedan selama tiga tahun menjabat. Salah satu hal yang disoroti adalah mengenai hubungan Anies dengan Pemerintah Pusat.
Menurut Nirwono, program Anies dan pusat kerap kali tidak sejalan dan cenderung berbeda. Bahkan ia menilai hal ini terus dipamerkan selama tiga tahun ini.
"Saya melihat secara umum ada ketidakharmonisan antara pemerintah DKI dan pusat itu semakin ditampilkan dan tidak berkurang di tahun ketiga ini. Jadi kebijakan yang diambil Gubernur sekarang cenderung akan berbeda," ujar Nirwono dalam diskusi online mengenai tiga tahun kepemimpinan Anies, Kamis (15/10/2020).
Ia mencontohkan perselisihan Anies dengan Pemerintah Pusat adalah saat penanganan banjir. Ia sempat mengkritik Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimoeljono beberapa waktu lalu hingga menimbulkan berbagai pandangan publik.
Baca Juga: Tebalnya 812 Halaman, Anies Sarankan Pelajar Bedah Isi UU Ciptaker
"Gubernur terang-terangan bahkan di depan publik memberikan komentar dari menteri PUPR yang hal ini harusnya gak dilakukan oleh seorang pejabat publik. Kalau mau berbeda ya di dalam bukan ditampilkan di publik," jelasnya.
Menurutnya dalam menjalankan kebijakan penanganan banjir, Anies tidak perlu sampai menonjolkan perselisihannya seperti membuat istilah naturalisasi sungai padahal yang biasa dipakai adalah normalisasi. Kedua pihak harus sejalan demi menuntaskan masalah ini.
"Ini juga terbukti saat penataan sungai. Yang terhenti karena perbedaan konsep. Normalisasi dan naturalisasi," tuturnya.
Jika masalah penyamaan konsep ini tak kunjung rampung, maka sampai akhir kepemimpinannya Anies tak akan bisa menuntaskan masalah banjir di ibu kota.
"Perkiraan saya akan berlanjut sampai 2022 sampai akhir kepemimpinan (Anies Baswedan) karena belum ada tanda upaya duduk bersama menyamakan konsep tersebut," pungkasnya.
Baca Juga: Lewat Buku Tamu, Pemprov DKI Klaim Bisa Tekan Klaster Corona Perkantoran
Berita Terkait
-
Mengukur Pengaruh Prabowo, Jokowi Hingga Anies di Pilkada Jakarta, Siapa Yang Lebih Menguntungkan Buat Paslon?
-
Ogah Ambil Pusing Anies Dukung Pramono-Rano, Bahlil Beberkan Keyakinan RK-Suswono Dapat Hasil Terbaik
-
Bahlil Pamer Ridwan Kamil Sudah Bertemu Prabowo dan Jokowi, Pertemuan Pram-Rano dengan Anies Dianggap Biasa Saja
-
Bahlil Santai Tanggapi Pertemuan Pramono-Rano Karno dengan Anies: Bukan Hal Luar Biasa
-
Beberkan Isi Pertemuan di Lebak Bulus, Rano Karno Tawari Anies Jadi Konsultan
Terpopuler
- Vanessa Nabila Bantah Jadi Simpanan Cagub Ahmad Luthfi, tapi Dipinjami Mobil Mewah, Warganet: Sebodoh Itu Kah Rakyat?
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Adu Pendidikan Zeda Salim dan Irish Bella, Siap Gantikan Irish Jadi Istri Ammar Zoni?
Pilihan
-
Kekerasan di Pos Hauling Paser, JATAM Desak Pencabutan Izin PT MCM
-
Jelajah Gizi 2024: Telusur Pangan Lokal Hingga Ikan Lemuru Banyuwangi Setara Salmon Cegah Anemia dan Stunting
-
Pembunuhan Tokoh Adat di Paser: LBH Samarinda Sebut Pelanggaran HAM Serius
-
Kenapa Erick Thohir Tunjuk Bos Lion Air jadi Dirut Garuda Indonesia?
-
Sah! BYD Kini Jadi Mobil Listrik Paling Laku di Indonesia, Kalahkan Wuling
Terkini
-
Pemkab Kediri Rutin Salurkan 60 Ribu Liter Air Bersih ke Desa Sepawon
-
Optimalkan Data Analytics, Transformasi Digital Bank Mandiri Borong Berbagai Penghargaan Internasional
-
Mas Dhito Bakal Perjuangkan Perda Sound Horeg
-
Namanya Dicatut untuk Aksi Penipuan, Mas Dhito Minta Masyarakat Lebih Waspada
-
Intip Dua Produsen Lele, Pemkab Kediri Dorong Penguatan Nilai Jual