Scroll untuk membaca artikel
Bangun Santoso | Yosea Arga Pramudita
Kamis, 12 November 2020 | 14:28 WIB
Kolong Jembatan Pasar Pagi Asemka, Roa Malaka, Jakarta Barat, lokasi penemuan tiga bocah di bawah umur diduga korban ekspolitasi. (Suara.com/Yosea Arga)

"Kebingungan infonya tiga anak itu saat ditemukan oleh anggota," kata Danur melalui pesan singkat kepada Suara.com.

Oleh petugas PPSU, tiga bocah itu kemudian dibawa ke kantor Kelurahan Roa Malaka. Setelahnya, pihak kelurahan berkoordinasi dengan Satpel Sudin Sosial Jakarta Barat untuk ditangani lebih lanjut.

"Selanjutnya berkoordinasi dengan rekan satpel sudin sosial kecamatan dan TRC Sudin Sosial Jakarta Barat untuk penanganan selanjutnya," ujar dia.

Keterangan Palsu

Baca Juga: 3 Anak Terlantar di Tambora Berdusta, Ortu Janji Tak Lagi Suruh Mengemis

Sementara itu, Koordinator Petugas Pelayanan Pengawasan dan Pengendalian Sosial (P3S) Sudinsos, Jakarta Barat, Amirullah mengatakan, pihaknya sempat melakukan wawancara terhadap ketiga bocah tersebut. Kepada petugas, ketiganya mengungkapan jika mereka kerap disuruh mengamen hingga mencuri.

"Selama di GOR, kami data dan identifikasi, dan menurut pengakuan pada saat di wawancara, yang bersangkutan diminta untuk mengemis, mengamen, bahkan sekali waktu diminta untuk mencuri," ujar Amirullah.

Selanjutnya, pada Rabu (11/11/2020) kemarin, pihak keluarga menjemput RR dan kedua adiknya di GOR Cengkareng. Setelah diklarifikasi, ternyata pengakuan ketiganya adalah keterangan palsu.

"Bahwa pengakuan anak tersebut adalah tidak benar," katanya.

Menindaklanjuti hal tersebut, pihak P3S Sudinsos Jakarta Barat meminta keluarga membuat surat pernyataan. Isi surat tersebut berisi agar keluarga merawat dan menjaga ketiga anaknya.

Baca Juga: Terungkap! Pengakuan 3 Bocah Korban Ekspolitasi Ternyata Tidak Benar

"Pihak Keluarga dengan membuat surat pernyataan untuk merawat dan menjaga anaknya serta tidak mengulang atau meminta anak mengemis," kata Amirullah.

Load More