Sobari cerita, saat itu sekali panen bisa menghasilkan sampai 20 kilogram. Panen dilakukan saban 1 pekan sekali.
Sama dengan bayam, pepaya california, terong dan jagung manis.
"Lumayan menghasilkan. Setidaknya bisa mencukupi kebutuhan makan para santri di pondok," ungkap Ebas.
Selain mencicipi menanam dan menikmati buah dan sayur hasil mutasi nuklir, warga pesanten juga diajak uji coba pakan ternak sapi dan bio gas dengan memanfaatkan jerami padi kering dan kotoran sapi. Sama, pakan ternah ini juga dipapari radiasi nuklir.
Bio gas tersebut, berhasil dijalankan dan dimanfaatkan selama 2 tahun untuk memasak berbagai makanan. Misalnya masak air, tempe goreng dan lainnya.
Tetapi, kemudian bio gas itu dihentikan lantaran dari toren tempat penampungan bio gas meledak. Ada satu meledak akibat adanya kebocoran.
"Meledaknya nggak terlalu kencang, seperti letusan balon dan nggak bahaya. Setelah itu, akhirnya nggak kita pakai sampai sekarang karena nggak bisa diperbaiki," tutur Ebas salah satu pengasuh pesantren.
Sebetulnya, pihak ponpes berharap bio gas tersebut dapat digunakan lagi. Tetapi, terkendala modal.
Diperkirakan, butuh Rp 15 juta untuk membuat satu paket petalatan bio gas dengan kotoran sapi itu.
Baca Juga: Siapapun Menang Pemilu AS, Tak Pengaruhi Kebijakan Iran ke Washington
Suara.com keliling pesantren untuk melihat bekas lahan lokasi penanaman bibit mutan. Kini lahan itu hanya tersisa beberapa meter. Lahan itu kini dimanfaatkan oleh para santri unuk menanam singkong dan cabai.
Pondok Pesantren Nurul Ihsan cukup luas. Masuk ke sana tidak terhalang gerbang atau pagar, 'loss' pesantren terlihat dari luar.
Ada masjid megah di depan pondok, di kelilingi sekira dua bangunan asrama santri bertingkat. Di belakang ponpesnya, ada kandang sapi dan empat ekor sapinya sedang memakan rumput.
Di belakang kandang itulah, ada bekas lahan tanam mutan kerjasama dengan Batan. Diperkirakan, luasnya mencapai 1 hektar. Tetapi, tidak semua dimanfaatkan, hanya beberapa ratus meter saja yang dimanfaatkan.
Terkini, lahan itu sudah beralih kepemilikan dan fungsi menjadi lahan perumahan. Sudah ada tembok besar di sana menjadi pembatas lahan perumahan dengan lahan ponpes. Sudah ada puluhan rumah yang berdiri, tapi masih ada lahan yang tersisa dan cukup luas.
Beruntung, ada sedikit lahan yang tersisa berukuran sekira luas 3x10 meteran. Lahan itu, dimanfaatkan untuk lahan tumpang sari. Mulai dari singkong, cabai dan pisang.
Berita Terkait
-
Perpres Sudah Disiapkan, Pakar Ingatkan Peluang Besar dan Risiko PLTN di Indonesia
-
Busi Radioaktif Pernah Bikin Geger, Sejarah Gila Produk Otomotif Bikin Keder
-
Bahaya Senjata Nuklir Mengintai Timur Tengah, Mesir Serukan Tindakan
-
PLTN Siap Dibangun, 5 Negara Berebut Investasi Tenaga Nuklir di Indonesia
-
Korea Utara Ubah Strategi Militer: Jumlah Nuklir Ditingkatkan
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Dugaan Pelecehan dan Penganiayaan Terungkap di Dapur Makan Gratis, Ini Respons BGN
-
3 Rekomendasi AC 1 PK Terbaik untuk Ruang Keluarga: Dingin Nyaman, Listrik Hemat
-
Dekatkan Akses Keadilan, Peradi Jaktim Buka Konsultasi Hukum Gratis
-
Pahlawan Skincare Sepanjang Tahun: 3 Rekomendasi Sunscreen yang Tidak Bikin Kulit Kering
-
Mas Dhito Berharap Beroperasinya Kembali Bandara Dhoho Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi