Scroll untuk membaca artikel
Agung Sandy Lesmana | Hernawan
Minggu, 22 November 2020 | 13:54 WIB
Buya Syafii Maarif. [Suara.com/Oke Atmaja]

SuaraJakarta.id - Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif meminta agar masyarakat tidak terlalu mendewa-dewakan sosok yang mengaku habib atau keturunan Nabi Muhammad SAW. Pesan itu disampaikan Buya Syafii menanggapi sebutan habib yang sedang marak menjadi sorotan publik. 

Alasan Buya Syafii menilai tak bagus mengultuskan orang yang mengaku habibn karena merupakan bentuk perbudakan spiritual.

"Bagi saya, mendewa-dewakan mereka yang mengaku keturunan Nabi adalah bentuk perbudakan spiritual," ungkapnya via akun Twitter @SerambiBuya, Sabtu (21/11/2020).

Lebih lanjut, dalam cuitannya Buya Syafii Maarif menyertakan ide Presiden Pertama RI, IR. Soekarno.

Baca Juga: Rizieq Tolak Tes Corona, FPI: Gila, Orang Baik-baik Saja Dicari Kesalahan

Buya Syafii Maarif mengatakan, Bung Karno dulu pernah melontarkan protes keras terhadap gejala perbudakan spiritual selayaknya apa yang terjadi di masa sekarang dengan adanya fanatisme berlebihan terhadap sosok habib.

"Bung Karno puluhan tahun yang lalu sudah mengkritik keras fenomena yang tidak sehat ini," imbuh dia.

Cuitan Buya Syafii Maarif Sebut Mendewakan Keturunan Nabi adalah Perbudakan Spiritual (Twitter/SerambiBuya).

Terpantau sampai Minggu (22/11/2020) siang, cuitan Buya Syafii Maarif telah mendapat ratusan retweets dan ribuan suka dari para pengguna Twittter.

Perlu diketahui, pembahasan perihal habib kembali mencuat usai Habib Riziq tiba di Indonesia pada Selasa (10/11/2020) lalu.

Kedatangannya sontak menuai pro dan kontra lantaran kemudian banyak pihak menilai para pengikut terkesan sangat mengelu-elukan sosoknya.

Baca Juga: Dalih Istirahat, Rizieq Tak Mau Temui Langsung TNI dan Polisi di Rumahnya

Senada dengan Buya Syafii Maarif, Gus Miftah sebelumnya juga sempat buka suara perihal keberadaan habib di Indonesia.

Gus Miftah tak menampik kebenaran bahwa habib memang tokoh yang harus dihormati, tidak boleh direndahkan.

Sebab, dalam tubuh sosok habib mengalir darah Nabi Muhammad SAW.

Kendati begitu, Gus Miftah pun mengatakan, seorang Habib juga tidak pantas melakukan hal serupa yakni menghina orang lain.

Menurut Gus Miftah, habib sudah selayaknya menjadi panutan pengikutnya dalam bersikap.

"Gus boleh gak kita menghina habaib? Tidak boleh! Kenapa? Karena dalam tubuh habaib ada darahnya Nabi," kata Gus Miftah dalam siaran langsung Instagram-nya belum lama ini.

"Lalu bolehkah habaib menghina orang lain? Tidak boleh, masa di dalam tubuhnya ada darah nabi kok menghina orang lain? Kan gak pantes," sambung dia.

Load More