Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Rabu, 02 Desember 2020 | 13:53 WIB
ILUSTRASI Habib Rizieq ODP COVID-19. [Suara.com/Angga Budhiyanto]

“Saya ingatkan Revolusi Akhlak digambakan ini revolusi berdarah, revolusi makar, revolusi pemberontakan, revolusi jatuhkan pemerintah sah, wah..nggak gitu. Kita selalu buka diri, rekonsiliasi, ayo sama-sama duduk saling memperbaiki,” katanya.

Habib Rizieq mengatakan dia akan objektif dengan kebijakan pemerintahan, yang baik bakal diapresiasi dan yang jelek kebijakan tak populer wajib dikritisi. Jangan tuli dan buta dengan kritik dari oposisi.

“Mengkritik pemerintahan sah itu bukan makar, bukan pemberontakan. Ini perlu dijelaskan, nggak ada niatan (makar pada pemerintahan) kita ini ahlusunnah wal jamaah,” kata dia.

Habib Rizieq menyadari diri bukan orang suci, dia bisa terkena kesalahan. Makanya dia terbuka dengan dialog dan rekonsiliasi.

Baca Juga: Beredar Dokumen Hasil Swab Habib Rizieq Corona, Begini Kata Mer-C

“Nggak ada yang maksum di antara kita, kita-kita ini ada kesalahan kelalaian, kita saling koreksi. Ini bagian dari Revolusi Akhlak supaya menjadi jelas,” tutur tokoh FPI.

Load More