Scroll untuk membaca artikel
Agung Sandy Lesmana | Fakhri Fuadi Muflih
Selasa, 08 Desember 2020 | 13:21 WIB
Ilustrasi--Petugas pemakaman penanganan jenazah pasien COVID-19 menguburkan jenazah di TPU Pondok Ranggon, Jakarta, Rabu (2/12/2020). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraJakarta.id - Anggota fraksi PDI-P DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak menyoroti kasus angka Corona (Covid-19) yang kini melonjak di akhir tahun 2020. 

Terkait meningkatnya kasus Corona, Gilbert pun mengaku khawatir TPU baru di Rorotan tak lagi bisa menampung pasien Corona yang meninggal. Maka dari itu, dia mendesak Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diminta untuk menarik kebijakan rem darurat atau emergency policy brake dalam penanganan penularan Covid-19. 

"Sementara lahan pemakaman baru di Rorotan bisa jadi tidak mampu menampung apabila kematian terus bertambah dan meningkat," ujar Gilbert kepada wartawan, Selasa (8/12/2020).

Gilbert juga menyebut saat ini kondisi tenaga kesehatan sudah begitu kelelahan. Pasalnya sudah lebih dari sembilan bulan mereka bertarung melawan Covid-19 yang tak kunjung tuntas.

Baca Juga: Sehari 40 Jenazah, Kini Pasien Covid yang Dikubur di Pondok Ranggon Sedikit

"Faktor kelelahan tenaga kesehatan di DKI yang sudah berjuang selama 10 bulan ini juga harus dipertimbangkan," jelasnya.

Karena itu, kebijakan rem darurat dengan memperketat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ketat harus dilakukan. Terlebih lagi akhir tahun nanti akan ada libur panjang yang akan menjadi momen meningkatnya kasus corona seperti sudah terjadi sebelumnya.

"Sudah sepatutnya PSBB dengan pengawasan ketat dilakukan lagi karena akhir tahun ada libur dan kebiasaan masyarakat yang ingin menikmati akhir tahun dengan liburan dan kumpul-kumpul," pungkasnya.

Load More