SuaraJakarta.id - Beredar di media sosial rekaman suara dari diduga anggota Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta, William Aditya Sarana yang mengusulkan agar dana bantuan politik (Banpol) partai dinaikkan.
Alasannya, karena perlu ada penambahan anggaran demi bisa membantu operasional partai.
Rekaman suara diduga anggota PSI DPRD DKI Jakarta William Aditya Sarana yang mengusulkan agar dana Banpol partai naik ini diunggah akun Twitter @toperendusara1, Kamis (24/12/2020).
Dalam rekaman itu, William menanyakan kemungkinan untuk menaikkan dana banpol tersebut.
Sebab, selama ini dana banpol partai di DPRD DKI sebesar Rp 5.000 per suara.
Diketahui dana banpol adalah uang bantuan dari APBD untuk partai yang menduduki kursi DPRD.
Besaran yang diterima mengikuti jumlah suara pemilih masing-masing partai saat Pilkada.
"Apakah mungkin jika dana Banpol itu dinaikan pak? Sekarang kita Rp 5.000 per suara mungkin bisa dinaikkan lagi per suara. Kita maunya sih, kalau kita mengusulkan Rp 7000 lah gitu. Rp 20.000 ribu atau ceban (Rp 10.000)," ujar William dalam rekaman itu yang dikutip Suara.com, Kamis (24/12/2020).
William bahkan meminta agar dana Banpol itu diberikan sebanyak mungkin kepada partai demi operasional.
Baca Juga: Anggaran DPRD DKI, Kemendagri: Bukan Janggal, Ada Kesalahan Kode Rekening
Namun ia meminta besaran yang realistis mengenai kemungkinan menaikkan dana Banpol partai itu.
"Ya kalau saya sih maunya setinggi-tingginya. Sehingga kita bisa memenuhi operasional partai. Yang realistis aja pak. Bisa tidak kita naikan lagi di tahun 2021?" tukasnya.
Rekaman suara itu selanjutnya terpotong hanya pada bagian pembicaraan William saja.
Dalam narasinya, pemilik akun @toperendusara1 menyebut tindakan William itu berlawanan dengan sikap PSI yang menolak Rencana Kerja Tahunan (RKT) DPRD DKI tahun 2021.
"Koar-koarnya sih nolak gaji DPRD naik. Tapi Aleg dari @psi_id justru mengusulkan dana partai naik dari Rp 5.000 jadi Rp 20.000 atau setinggi-tingginya di APBD 2021. Ngawal uang nenek lo?" cuit akun tersebut.
Berita Terkait
-
Total Tersangka Kerusuhan di Makassar Capai 53 Orang, Termasuk 11 Anak, Begini Nasibnya!
-
Giliran Gen Z Timor Leste Demo! Dipicu Pembelian Toyota Prado untuk Anggota DPR
-
Disorot Publik, Mendagri Tito Minta Tunjangan Perumahan DPRD Dievaluasi
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Contoh Singapura dan Filipina, DPRD DKI Diminta Dukung Rencana IPO PAM Jaya
Terpopuler
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
PSSI Protes AFC, Wasit Laga Timnas Indonesia di Ronde 4 Kok dari Timur Tengah?
Terkini
-
Ancaman Baru di Tengah Kota Jakarta: Ledakan Populasi Kucing Liar
-
Anak Ini Belum Sekolah Karena Tak Memiliki Akta Lahir, Mas Dhito Cukupi Kebutuhan Pendidikannya
-
Daftar Lengkap 16 Dokumen Capres-Cawapres yang Sempat Dikecualikan KPU
-
Arya Daru Pangayunan Diduga Panik Diikuti OTK, Sebelum Ditemukan Tewas
-
Ikuti Pelatihan Table Manner Swiss-Belresidences Kalibata, Dapat Sertifikat Internasional