Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Kamis, 14 Januari 2021 | 14:52 WIB
Menko Polhukam Mahfud MD menjenguk Syekh Ali Jaber yang menjadi korban penusukan, Senin (14/9/2020). [Instagram@mohmahfudmd]

SuaraJakarta.id - Wafatnya Syekh Ali Jaber, Kamis (14/1/2021), meninggalkan duka mendalam di hati umat Islam di Indonesia.

Tak terkecuali di kalangan pejabat. Seperti yang dirasakan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan HAM Mahfud MD.

Melalui akun Twitter-nya, Menko Polhukam Mahfud MD pun mengenang sosok da’i kondang Syekh Ali Jaber.

Mahfud menilai almarhum Syekh Ali Jaber sebagai sosok yang tawadhu, dan memanggilnya dengan sapaan guru atau ayah.

Baca Juga: Antisipasi Kerumunan Warga, Polisi Jaga Ketat Rumah Syekh Ali Jaber

"Inna lillah wa inna ilaihi raji'un. Kita kehilangan tokoh penyejuk dan pemersatu umat. Ulama besar Syekh Ali Jaber wafat hari ini. Beliau menjadi penyambung aspirasi antara umat dan Pemerintah. Beliau adalah sahabat baik saya. Karena rendah hati beliau memanggil saya 'Guru' atau 'Ayah'," cuit Mahfud.

Warga dan pengendara motor melihat iring-iringan ambulan yang membawa jenazah Syekh Ali Jaber dari Rumah Sakit Yarsi, Cempaka Putih, Jakarta Timur, Kamis (14/1/2021). [Suara.com/Alfian Winanto]

Lebih jauh, Mahfud menceritakan kenangannya bertemu Syekh Ali Jaber sebelum almarhum masuk rumah sakit akibat terpapar Covid-19.

Mantan ketua Mahkamah Konstitusi itu mengatakan, dihadiahi Syekh Ali Jaber beragam hadiah.

Salah satu yang juga terkenang di hati dan pikiran Mahfud ialah saat Syekh Ali Jaber menyampaikan kepadanya rencana ingin mencetak banyak hafiz Quran.

"Beberapa hari sebelum diberitakan terinfeksi Covid-19 Syekh Ali Jaber ke rumah saya, menghadiahi tasbih, kurma pilihan, buku doa, parfum khas aroma Kakbah. ‘Guru, saya mau mencetak sejuta penghafal Qur'an. Tanah dan modal untuk gedung sudah mulai terkumpul; mohon dukungan proses perizinan", katanya," tulis Mahfud.

Baca Juga: Arie Untung Baru Sadar Ada Voice Note dari Syekh Ali Jaber, Begini Isinya

Dalam utas cuitannya itu, Mahfud MD juga mengenang kerap kali makan bareng dengan ulama kelahiran Madinah, Arab Saudi, tersebut.

"Kalau ke rumah Syekh Ali Jaber saya diajak makan Nasi Bukhori (kebuli khas Arab) dan duren. Kalau beliau ke rumah saya maka saya pesankan menu yang sama (minus duren) dari restoran Aljazeera. Beliau juga pernah mengajak ayah dan adik kandungnya ke rumah saya yang katanya ingin kenal dengan saya juga," pungkas Mahfud.

Menko Polhukam Mahfud MD menjenguk Syekh Ali Jaber yang menjadi korban penusukan, Senin (14/9/2020). [Instagram@mohmahfudmd]

Syekh Ali Jaber meninggal dunia hari ini, Kamis (14/1/2021) di Rumah Sakit Yarsi, Cempaka Putih Jakarta Pusat.

Sebelum meninggal, pendakwah yang akan berusia 45 tahun pada 3 Februari 2021 ini sempat dirawat karena Covid-19 selama 19 hari.

Namun rumah sakit memastikan, Syekh Ali Jaber meninggal dunia setelah dinyatakan negatif dari Covid-19.

Load More