SuaraJakarta.id - Peh Cun bagi warga peranakan Tionghoa di Indonesia merupakan salah satu festival dalam kebudayaan dan sejarah China.
Peh Cun berasal dari Bahasa Hokkian yang dipendekkan dari kata Pe Leng Cun atau Pe Liong Cun yang memiliki makna mendayung perahu naga.
Maka dari itu kebudayaan ini juga disebut sebagai sebuah pertunjukan balap dayung perahu berkepala naga.
Peh Cun mulai diperkenalkan sejak 2300 tahun yang lalu. Biasanya tradisi ini dilaksanakan setiap tanggal 5 bulan 5 dalam penanggalan Imlek.
Baca Juga: Imlek, Pengunjung Ancol Dihibur Barongsai Bawah Air, Menceritakan Yin Yang
"Peh Cun itu adalah mendayung perahu naga. Sekarang mereka (perahu naga) sudah dilombakan. Itu dirayakan setiap tanggal 5 bulan 5 Imlek. Dimulai 2300 tahun yang lalu pada saat Dinasti Zhou," ujar Dosen Agama Budha Universitas Pamulang, Surya Budiman, saat dihubungi SuaraJakarta.id—grup Suara.com—beberapa waktu lalu.
Festival Peh Cun sering dirayakan di pinggir sungai di berbagai daerah di seluruh Indonesia.
Kelompok yang merayakannya berduyun-duyun membawa dan menunggangi perahu berkepala naga.
"Kalau di Tangerang mereka melakukannya di Sungai Cisadane," tuturnya.
Sejarah Peh Cun
Baca Juga: Imlek, Jumlah Pasien Covid-19 Sembuh di Jakarta Cetak Rekor, Tambah 5.757
Surya menjelaskan awal mulanya dilaksanakan Festival Peh Cun, ketika seorang menteri negara bernama Qu Yuan berhasil memajukan negara Chu.
Namun hal yang dilakukannya, lanjut Surya, dikritik keluarga kerajaan yang tak senang padanya hingga akhirnya ia diusir dari Ibu Kota negara Chu.
Qu Yuan yang sedih karena cemas akan masa depan negara Chu, lalu putus asa dan memilih bunuh diri dengan melompat ke Sungai Miluo.
Menurut catatan sejarah dan cerita turun-temurun masyarakat China, peristiwa Qu Yuan bunuh diri terjadi pada tanggal 5 bulan 5.
"Pada saat itu masyarakat senang sama dia, akhirnya mereka mencari jenazah tersebut. Mereka menggunakan perahu. Dan di sanakan banyak ikan segala macam, masih ada (juga) naga yang hidup di sana. Mereka melempar beras ketan, agar ikan ikan kenyang, sehingga tidak memakan mayat," tuturnya
"Makanya sekarang dikenang dengan diperingati setiap tanggal 5 bulan 5 Imlek," sambungnya.
Guna menghindari makanan tersebut dari naga dalam sungai tersebut, maka warga membungkusnya dengan daun-daunan yang kini dikenal sebagai bakcang.
Para nelayan yang mencari-cari jenazah sang menteri dengan berperahu akhirnya menjadi cikal bakal dari perlombaan perahu naga setiap tahunnya.
Modifikasi Budaya
Sementara itu, Surya mengungkapkan, seiring dengan pesatnya perkembangan zaman, kebudayaan Peh Cun sudah banyak dimodifikasi.
Mulanya Peh Cun merupakan persembahan untuk desa. Namun sekarang sudah banyak perkembangan yang membuat perayaan Peh Cun menjadi berbeda-beda.
"Kita biasanya sembahyang, kalau di sana seperti barongsai, tergantung tradisi masing-masing. Kalau Tangerang misalnya upacara," tuturnya.
Surya menambahkan setiap perahu naga biasanya diisi belasan orang. Namun jumlah itu akan berbeba-beda tergantung wilayah masing-masing.
"Tergantung dari panitianya, tapi biasanya 15 orang," ujarnya.
Surya mengungkapkan jika tahun ini Festival Peh Cun di Kota Tangerang kemungkinan besar ditiadakan karena pandemi Covid-19.
"Untuk tahun ini kemungkinan Peh Cun ditunda, karena Covid-19," pungkasnya.
Kontributor : Muhammad Jehan Nurhakim
Berita Terkait
-
Buntut Kisruh Apdesi Vs Said Didu, Mendes Yandri Soesanto Ingatkan Kades Tak Cawe-cawe Pembebasan Lahan
-
Sadis! Bocah 10 Tahun Disetrum, Dicekoki Miras dan Dibanting di Pabrik Padi, 3 Tersangka Diringkus!
-
Dituduh Mencuri, Bocah 10 Tahun di Tangerang Disetrum hingga Disiram Air Miras
-
Said Didu Tolak Mediasi dengan Apdesi: Apanya yang Dimediasi
-
Bakal Cabut Laporan, Apdesi Siap Selesaikan Perkara Said Didu Lewat Jalur Musyawarah
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
HUT KORPRI, ASN Diharapkan Lebih Adaptif dengan Perkembangan Teknologi
-
Mas Dhito Dukung Penyandang Tuna Netra Wujudkan Mimpi ke Perguruan Tinggi
-
Eks Pendukung Deny-Mudawamah Putar Haluan ke Dhito-Dewi
-
Perkuat Perda-Perkada, Pemkab Kediri Tingkatkan Kompetensi ASN lewat Diklat Legal Drafting
-
Pemkab Kediri Angkat Duta Genre Sebagai Role Model bagi Lingkungan Remaja