Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Rabu, 24 Februari 2021 | 14:46 WIB
Seorang anak bermain banjir yang merendam Kelurahan Cipinang Melayu, Jakarta, Jumat (19/2/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

Selain itu, dengan ketinggian dan arus kencangnya, air banjir juga berisiko dapat menyebabkan anak terbawa arus banjir atau tenggelam.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengunjungi Beni, ayah dari bocah Arjuna,korban meninggal akibat banjir, di Kampung Basmol, Kembangan, Jakarta Barat, Senin (22/2/2021). (ANTARA/Devi Nindy)

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengimbau para orang tua di Ibu Kota untuk melarang anak-anak bermain di air banjir.

Hal ini setelah empat orang anak menjadi korban banjir Jakarta akibat terseret arus dan tenggelam.

"Saya memberikan instruksi kepada seluruh jajaran dan mengimbau masyarakat apabila menyaksikan anak-anak bermain di kawasan yang sedang ada genangan, maka segera ditegur dan diajak untuk berhenti," kata Anies kepada wartawan di Pintu Air Manggarai, Jakarta Selatan, Minggu (21/2/2021).

Baca Juga: Banjir, Politik, dan Adu Citra

Dari keempat anak yang menjadi korban, tiga orang meninggal karena terbawa arus, dan satu anak lainnya tenggelam.

Keempatnya meregang nyawa di tempat berbeda yaitu di kawasan Jakarta Selatan dan Jakarta Barat.

Load More