Akibat derasnya air jebolan itu juga, hampir merenggut nyawa sang suami. Saat itu, suaminya yang menjabat ketua RT setempat tenggelam usai menolong tetangganya. Untungnya, tak lama tenggelam karena kelelahan, berhasil ditemukan oleh salah satu anaknya.
"Bangku-bangku pada mental. Suami saya juga sempat kena bangku. Kemudian semuanya naik ke atas lantai dua. Tapi air deras, sampai ruangan lantai dua kerendam, sekira 8 meteran. Akirnya naik ke rooftop pakai tangga darurat biasa buat betulin toren. Suami saya belakangan naiknya, karena nolongin tetangga yang teriak-teriak pada pegangan di pager tralis. Setelah nolong tetangga suami saya malah kebawa air, kerendam, ingat-ingat sudah di dalam air katanya. Anak saya nyariin, kepegang dan langsung diangkat," paparnya.
Ibu tiga anak itu menuturkan, saat itu, situasinya sangat mencekam. Air mengalir deras, bersahutan dengan suara teriakan tetangganya yang meminta tolong. Bahkan ada yang teriak terbawa hanyut.
Menurutnya, tragedi itu ibarat tsunami. Luapan air bendungan Situ Gintung yang tumpah menggulung pemukiman sekitar. Bahkan, luapan air itu terjadi dua kali. Terparah, pada luapan kedua.
Baca Juga: Pakai Baju Habib Rizieq, Ojol Terduga Teroris Dibekuk di Ciputat Tangsel
"Banyak tetangga yang teriak-teriak. Kayak tsunami. Air tuh datangnya kayak ombak tinggi dan kayak ngegulung. Airnya datang dua kali. Pertama itu nggak terlalu parah. Dan pas gelombang kedua parah banget. Banyak tetangga yang tadinya sudah menyelamatkan diri dan balik lagi ke rumahnya. Tapi tiba-tiba air datang lagi dan pada kerendem. Tahu-tahu air surut pada nyangkut diplafon dan sudah meninggal," tuturnya.
"Tetangga depan saya banyak kontrakan, itu banyak yang meninggal. Belakang rumah saya juga banyak. Pokoknya itu musibah besar," sambungnya.
Dalam situasi mencekam, Supriyati sempat menolong salah seorang bayi berusia 40 hari. Bayi itu diberikan oleh kakeknya yang kemudian hanyut dengan ibunya. Keduanya hanyut beberapa ratus meter dan baru diketemukan siang dengan keadaan selamat.
"Saya sempat ambil dari kakeknya dan meluk bayinya karena kedinginan. Sedangkan ibu dan kakeknya hanyut dan ditemukan siangnya harinya dalam keadaan selamat," ungkapnya. Bayi tersebut, kini diketahui bernama Satria.
Supriyati memperkirakan, dalam musibah bendungan Situ Gintung jebol itu, ada sekira 101 orang yang meninggal. Kebanyakan mereka meninggal karena terseret arus dan terlalu banyak meminum air bercampur lumpur.
Baca Juga: Antisipasi Teror Bom di Tangsel, Airin Perketat Keamanan Tempat Ibadah
"Banyak korban meninggal yang terjebak di dalam rumah dan terombang-ambing ombak air bendungan. Di tambah air sudah tercampur lumpur. Jadi kalau ketelan, banyaknya nggak selamat. Banyak yang dibawa ke RSUP Fatmawati dan meninggal. Ada 101 yang meninggal," katanya sambil mengelus dada.
Berita Terkait
-
Peringatan Dini Tsunami di Underpass Bandara YIA, BNPB: Supaya Masyarakat Waspada, Bukan Menakuti
-
Polres Tangsel Tangguhkan Penahanan Ibu Yani Usai Dua Anaknya Jual Ginjal di Bundaran HI
-
Tapanuli Utara Diguncang Gempa Selasa Pagi, BMKG Ungkap Penyebabnya!
-
Lagi Hits! 5 Tempat Bukber di Tangsel dengan Suasana Instagramable
-
Banjir di Tangsel Belum Surut, Catat Nomor-nomor Penting Ini untuk Kondisi Darurat
Tag
Terpopuler
- Mudik Lebaran Berujung Petaka, Honda BR-V Terbakar Gara-Gara Ulang Iseng Bocah
- Persija Jakarta: Kalau Transfer Fee Oke, Rizky Ridho Mau Ya Silahkan
- 3 Pemain Liga Inggris yang Bisa Dinaturalisasi Timnas Indonesia untuk Lawan China dan Jepang
- Pemain Kelahiran Jakarta Ini Musim Depan Jadi Lawan Kevin Diks di Bundesliga?
- Infinix Hot 50 vs Redmi 13: Sama-sama Sejutaan Tapi Beda Performa Begini
Pilihan
-
Mees Hilgers Dituduh Pura-pura Cedera, Pengamat Pasang Badan
-
Anthony Elanga, Sang Mantan Hancurkan Manchester United
-
BREAKING NEWS! Daftar 23 Pemain Timnas Indonesia U-17 di Piala Asia U-17 2025
-
Terungkap! MisteriHilangnya Oksigen di Stadion GBK Saat Timnas Indonesia vs Bahrain
-
Tolak Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Ini Bakal Setim dengan Cristiano Ronaldo
Terkini
-
Jakarta Tak Sepi Lebaran Ini, Bang Doel Ungkap Hikmah Tak Terduga
-
Pramono Teken Pergub Syarat PPSU: Cukup Ijazah SD, Kontrak Kerja Tiap 3 Tahun
-
Baru Tempati Rumah Dinas, Pramono Curhat Jatuh dari Sepeda Sampai Pelipis Luka
-
Lebaran Pertama Pramono Sebagai Gubernur: Dari Istiqlal, Istana hingga Rumah Mega Tanpa Ganti Sepatu
-
Curhat Warga Langsung ke Gubernur Pramono Anung Saat Open House: KPDJ Belum Cair