Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Jum'at, 02 April 2021 | 18:18 WIB
Faisal Rahman (kanan) dipatok ular kobra di bagian tangan kirinya (kiri) di kediamannya di Perumahan Kluster New Paradiso, Kecamatan Ciputat, Tangsel, saat ditemui SuaraJakarta.id, Jumat (2/4/2021). [Suara.com/Wivy]

SuaraJakarta.id - Teror ular korban menghantui warga Kampung Maruga, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Akibatnya satu orang terluka terkena patokan.

Faisal Rahman, korban gigitan ular kobra, mengalami mati rasa pada tangan kirinya dari jari hingga siku.

Dia mengaku digigit ular korban saat berusaha menangkap dan membuangnya yang berada di pintu kamar sang adik.

"Saat itu saya jalan dari dapur mau ke luar rumah. Terus lihat di pintu kamar depan ada ular, warnanya hitam. Terus refleks saya cari kayu enggak ada, adanya baju. Ya sudah saya lemparin dan coba tangkap ularnya," katanya ditemui di kediamannya di Perumahan Kluster New Paradiso, Tangsel, Jumat (2/4/2021).

Baca Juga: Satpam SMPN 11 Tangsel Wafat Usai Vaksinasi, Ini Klarifikasi Pihak Sekolah

Meski berhasil menangkap ular kobra itu, namun Faisal gagal memegang bagian kepala ular. Akibatnya, kepala ular itu muncul dan langsung menggigit tangan kirinya.

Faisal terkena gigitan di bagian ibu jari kaki tangan kirinya. Akibatnya ia mengalami mati rasa hingga siku.

"Sempat mati rasa sampai siku. Ditusuk jarum aja enggak berasa. Dibekas gigitannya sudah berubah warna biru, darahnya kayak beku. Di dalam dagingnya kerasa kayak melepuh, panas," ungkapnya.

Ilustrasi ular kobra.

Usai digigit kobra itu, Faisal berobat ke kllinik yang berada di dekat rumahnya dan mendapat suntikan antibiotik.

"Kejadiannya sekira jam setengah 12, pas mau shalat Jumat. Sampai klinik ternyata dokternya lagi shalat dan akhirnya saya tungguin, tangan sudah makin mati rasa," bebernya.

Baca Juga: Ular Kobra Masuk Rumah Warga, Sudah Dicari-cari Tetap Tak Ketemu

Menurutnya, ular yang menggigitnya itu diperkirakan seukuran ibu jari tangan. Dia pun mengetahui ular itu merupakan ular kobra setelah dijelaskan oleh dokter tempatnya berobat.

"Saya disuruh milih gambar ularnya, pas saya tunjuk katanya ular yang gigit saya ular kobra. Setelah ngegigit, ularnya langsung saya buang," paparnya.

Beruntungnya, usai mendapat suntik antibiotik, terkini Faisal merasa baik-baik saja. Sedangkan tangan yang bekas gigitan kobra itu mulai muncul ruam-ruam merah.

"Sampai saat ini baik-baik aja setelah disuntik antibiotik. Kata dokternya sih kalau nanti malam terasa menggigil harus berobat lagi," katanya sambil menunjuk bekas gigitan kobra.

Faisal Rahman menunjukkan bekas patokan ular kobra saat ditemui di kediamannya di Perumahan Kluster New Paradiso, Kecamatan Ciputat, Tangsel, Jumat (2/4/2021). [Suara.com/Wivy]

Mengejutkannya, Faisal mengaku, teror ular kobra itu bukan kali pertama. Ia sudah tiga kali mendapati ular kobra di dalam rumahnya.

Meski terlihat seperti anak kobra, tetapi membuat dia dan keluarganya khawatir.

"Ini sudah yang ketiga kalinya. Tetapi keliatannya semuanya anak-anak kobra. Induknya sampai sekarang dicari-cari nggak pernah ketemu. Khawatir ada induknya bersarang dan nyerang warga lainnya," ungkapnya.

Untuk diketahui, rumah Faisal hanya berjarak sekira 900 meter dari kantor Wali Kota Tangsel.

Pria 40 tahun itu menduga, ular kobra yang meneror dirinya itu berasal dari lahan belakang perumahan yang masih semak belukar dan dekat dengan aliran kali.

"Itu belakang perumahan masih lahan kosong dan semak belukar. Kemungkinan munculnya dari sana," pungkasnya.

Terpisah, Sri Budiana mengaku, pernah mendapat teror dari ular kobra di warung kelontong tempatnya berjualan.

Saat itu, ular kobra bahkan sudah melilit di kaki salah seorang pelanggannya. Beruntungnya, kobra tersebut tak melukai.

"Waktu itu ada pembeli saya lagi duduk, pakai celana hitam. Dikira kucing gerak-gerak di kakinya. Ternyata pas dilihat ular kobra warna hitam. Langsung dia teriak-teriak sambil kakinya ngelempar ular yang sudah melilit. Untungnya enggak sempat gigit," ungkapnya.

Kontributor : Wivy Hikmatullah

Load More