Scroll untuk membaca artikel
Erick Tanjung
Rabu, 07 April 2021 | 20:45 WIB
Anggota KPAI Ai Mariyati (kiri) bersama Kapolres Metro Jakarta Utara Guruh Arif Darmawan (tengah) dan Kapolsek Kelapa Gading Rango Siregar (kanan) merilis penangkapan tersangka Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) terhadap anak di bawah umur, berinisial DF (belakang, berbaju tahanan oranye) di Markas Polres Metro Jakarta Utara, Rabu (7/4/2021). ANTARA/Abdu Faisal.

SuaraJakarta.id - Komisi Perlindungan Anak Indonesia atau KPAI meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tingkatkan pengawasan terhadap apartemen yang berpotensi dijadikan lokasi prostitusi, tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

"Kami ingin mengetuk Pemda melakukan pengawasan itu. Dan secara khas kita lihat di kota-kota besar itu salah satu lokasi itu di apartemen," kata Anggota KPAI bidang Trafficking dan Eksploitasi Anak Ai Maryati Solihah, saat pengungkapan kasus prostitusi anak bawah umur di Markas Polres Metro Jakarta Utara, Rabu (7/4/2021).

Ia mengatakan jika penyewaan kamar apartemen bisa dilakukan secara harian, itu akan rentan dimanfaatkan oleh oknum tak bertanggungjawab untuk menjadikannya penampungan, penyelenggaraan, ataupun lokalisasi.

Pihaknya mengapresiasi Polres Metro Jakarta Utara yang berhasil menggagalkan TPPO terhadap anak di bawah umur yang terjadi di Apartemen Gading Nias Residence, Tower Emerald, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Baca Juga: LIVE STREAMING: Uji Coba Sekolah Tatap Muka di SDN Kenari 08

"KPAI mengapresiasi pada upaya menggagalkannya, jadi, ini bentuk penegakan hukum secara langsung mendatangi ke tempat kejadian perkara dan sudah terjadi interaksi antara korban dengan para mucikari. Jadi, ini merupakan bentuk tindakan yang kami apresiasi," ujar Ai.

Ai mengatakan peristiwa di tempat kejadian perkara (TKP) itu mengingatkannya dengan peristiwa yang terjadi dua tahun sebelumnya di tempat yang sama, dengan korban sebanyak sembilan orang anak.

"Teman-teman tentu masih ingat Apartemen Gading Nias pada 2019, waktu itu ada sembilan anak menjadi korban terjadinya prostitusi anak di tahun itu," tutur dia.

Ia meminta Kepala Polres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Guruh Arif Darmawan dapat memperhatikan betul penyelidikan kasus itu. Ha itu agar ada efek jera kepada para pelaku maupun pembeli yang pernah terlibat dalam TPPO terhadap anak di bawah umur seperti kasus ini.

"Semoga ini terakhir kali kita temukan kasus seperti ini. Mudah-mudahan saja efek jera yang disampaikan bapak Kapolres tadi bisa betul-betul menegakkan hukum TPPO dimana pun berada," ujar dia.

Baca Juga: Ini Daftar 85 Sekolah di Jakarta yang Dibuka Besok

Kepala Polres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Guruh Arif Darmawan mengatakan korban kasus tersebut adalah AC (11), pelajar yang masih duduk di kelas 5 SD, namun sudah diperdagangkan oleh tersangka DF (27) melalui aplikasi percakapan daring Mi Chat.

Load More