SuaraJakarta.id - Bibir Ustadz Tengku Zul membiru sebelum meninggal dunia. Ini adalah salah satu tanda-tanda Ustadz Tengku Zul meninggal dunia.
Ustadz Tengku Zulkarnain meninggal dunia positif covid-19. Tengku Zul meninggal usai 8 hari berjuang di rumah sakit.
Ada cerita soal Ashar dan Ustaz Tengku Zul selama dia hidup.
Menurut penuturan sang adik kandung, Tengku Akhiruddin, Ustadz Tengku Zul sudah sejak lama selalu merasa ganjil jika waktu Ashar dan sore tiba. Tubuhnya langsung lemas.
Kondisi itu selalu dialaminya hanya ketika bulan Ramadan.
“Tiap habis Ashar dia selalu lemas. Bahkan bibirnya sampai membiru. Itu kebiasaan dia saat puasa, saat Ashar tubuhnya pasti drop,” katanya di Apa Kabar Indonesia, dikutip Selasa (11/5/2021).
Akan tetapi, hingga kini pihak keluarga tak pernah mengetahui mengapa keanehan itu selalu muncul tiap Ashar di tubuh Ustadz Tengku Zul.
Yang pasti, kata dia, kondisi itu sudah dialami sejak masih kecil.
Antara Ashar dan Puasa, Ustadz Tengku Zul selalu lemas dan drop. Sang adik sendiri mengaku terpukul dengan kepergian sang kakak. Bagaimana tidak, kenangan manis selalu membekas dan terbayang.
Baca Juga: Jenazah Ustadz Tengku Zulkarnain Disholatkan di Halaman Rumah Sakit
Adapun, dia terakhir berkomunikasi dengan Ustaz Tengku Zul sembilan hari lalu. Ketika itu keduanya berjumpa dan mengobrol sambil bercanda.
Di kesempatan itu, Ustadz Tengku Zul juga menyempatkan memberi nasehat kepada adik yang dahulu sering diantar ke mana-mana itu.
“Dari sebelum Maghrib sudah ada perasaan. Dan pas usai salat Maghrib ada teman datang cerita kalau Ustaz Tengku meninggal. Saya sedih, namanya abang sendiri. Saya ingat waktu sekolah dia selalu antar saya. Gimana kami pernah itikaf bersama di Thailand. Itu sangat berkesan,” katanya.
Senada juga dikemukakan menantu Ustadz Tengku Zul, yakni Ustaz Solihin. Menurut dia, di kesempatan sama, pihak keluarga tahu betul bagaimana Ustadz Tengku Zul selalu lemas ketika Ashar tiba.
Namun tidak diketahui penyebabnya hingga kini. Hal itu, kata dia, diakui memang sudah berlangsung lama, ketika Ramadhan tiba.
“Kami yang tinggal bersama di sini tak mengetahui kalau dia memiliki penyakit khusus. Mungkin ada sesekali demam. Satu hal yang kami tahu, buya yang kami sayangi ini memang selalu sampaikan, dirinya akan selalu lemas dan drop sekira pukul 15.00-16.00 lebih di saat puasa. Pasti akan sangat lemas.”
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Buruan! 10 Link Dana Kaget Hari Ini Sudah Rilis, Langsung Cair ke Akun DANA Kamu
-
Mayor Teddy Turun Tangan! Program Makan Gratis Prabowo Kini Sasar Kelompok Kunci 3B
-
Bank Mandiri dan KAI Group Resmikan Implementasi QRIS Tap di Transportasi Publik: Makin Praktis!
-
Dasco Langsung Eksekusi: Layanan Jantung BPJS di Tangerang Tembus Usai Satu Panggilan Telepon
-
7 Tren Sneakers yang Nilainya Turun di Akhir 2025, Solusi untuk Kamu yang Ingin Jual