Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Senin, 17 Mei 2021 | 11:26 WIB
Museum Fatahillah di Kota Tua, Jakarta Barat. [Suara.com/Adhitya Himawan]

SuaraJakarta.id - Museum se-Jakarta tutup setelah Idul Fitri. Hal itu untuk mencegah klaster COVID-19 di lokasi wisata.

Dinas Kebudayaan DKI Jakarta melakukan penutupan museum dan destinasi kebudayan lainnya. Penutupan dilakukan mulai Minggu 16 Mei 2021 hingga hari ini Senin 17 Mei 2021.

Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, Iwan Henry Wardhana mengatakan, penutupan dilakukan sebagai antisipasi kemungkinan klaster baru usai libur Lebaran Idulfitri 2021.

"Kita tidak mau menambah klaster baru," kata Iwan ketika dihubungi.

Baca Juga: Wali Kota Cilegon Helldy Agustian Ngamuk Banyak PNS Tak Masuk Kerja

Masih kata Iwan, para petugas tetap berjaga sesuai jadwal piket selama penutupan. Mereka akan melakukan pembersihan dan sterilisasi museum sehingga saat dibuka sudah bersih dan steril.

Terkait sterilisasi, imbuh Iwan, petugas akan menyemprot cairan disinfektan di area barang koleksi serta di sekelilingnya, seperti kaca pelindung koleksi.

"Kalau buka, nanti kami melakukan pembatasan pengunjung sebanyak 30 persen. Kalau membludak kami bagi per jam, misalnya satu grup 10 orang, nanti gantian grup lainnya," tuturnya.

Adapun museum dan destinasi budaya yang ditutup yaitu Museum Sejarah Jakarta, Museum Taman Prasasti, Museum MH Thamrin, Museum Joang 45, Pulau Cipir, Pulau Kelor, Pulau Onrust. Kemudian, Museum Seni Rupa dan Keramik, Musium Tekstil, Museum Wayang dan Museum Bahari.

Lalu, destinasi budaya Miss Tjitjih, Wayang Orang Bharata (WOB), Gedung Latihan kesenian di lima wilayah kota, Rumah Si Pitung, TIM , Taman Benyamin Sueb, Gedung Kesenian Jakarta, Kawasan Perkampungan Budaya Betawi, dan Balai Budaya Condet.

Baca Juga: 1.076 Kendaraan Diusir dari Sukabumi saat Mudik Lebaran

Load More