Dibeberapa daerah permainan ini disebut dengan kalawadi atau di Bali disebut dengan Masuntik. Merupakan permainan yang dilakukan secara berkelompok.
Kata kalawadi ini lahir karena anak-anak yang kaget melihat kadal hingga kadal melompat dengan sangat jauh. Kemudian dibuatlah permainan yang menyerupai kadal ini. Untuk melakukan permainan ini harus berada di tanah lapang, karena menggunakan media tanah sebagai tempat berlangsungnya permainan.
Permainan Tok kadal menggunakan kayu bulat panjang berukuran lebih dari 40 cm dengan diameter 2,5 sampai 3 cm untuk alat pemukul atau pengetok, sedangkan untuk kadalnya diperlukan kayu panjang dengan ukuran sekitar 10 cm. Setelah itu membuat lubang yang memanjang di tanah tetapi juga bisa menggunakan dua batu bata yang diletakkan secara sejajar dengan jarak 5 cm.
Permainan dilakukan dengan syarat telah memiliki regu, kemudian akan dilakukan suit untuk menentukan regu manakan yang harus berjaga.
Baca Juga: COVID-19 di Jakarta Meroket, Anies Minta Perkantoran di Zona Merah WFH 75 persen
Regu yang menang akan mencongkel kadal keluar dari lubang setinggi-tingginya, apabila regu lawan mampu menangkap kadal itu akan didapatkan satu poin dan tim pemain dianggap kalah, kemudian bertukar peran, permainan ini terus berulang hingga di dapat poin tertinggi.
3. Gala Asin atau Balasin
Permainan ini pada dasarnya serupa dengan permainan petak, hanya saja menggunakan alat yang berbeda di mana Gala Asin menggunakan galah yang diletakkan di tanah sebagai tanda area asin yaitu bebas jaga. Jika pemain berhasil melompati galah akan dinyatakan menang dan tak boleh ditangkap oleh penjaga.
Gala Asin dimainkan secara beregu biasanya terdiri dari 5 orang. Regu penjaga menempati garis jaganya masing-masing, dan regu penyerang harus mampu melewati garis-garis yang ada dengan menghindar dari tangkapan pihak penjaga.
4. Tuk-Tuk Geni
Baca Juga: Jadwal Musim Baru Liga 1 Dirilis, PSS Sleman vs Persija Jakarta Jadi Laga Pembuka
Permainan ini dapat dilakukan di luar maupun di dalam ruangan, biasanya permainan ini dilakukan oleh anak-anak perempuan. Salah satu pemain berperan sebagai "nenek gerendong", kemudian yang lainnya duduk berbaris saling memeluk pinggan teman di depannya.
Berita Terkait
-
Terungkap Jamet Si Dukun Palsu Tega Bunuh Anak dan Ibu di Tambora Gegara Gagal Gandakan Uang
-
Surga Seafood Jakarta! 6 Rekomendasi Tempat Bukber yang Wajib Dicoba
-
Sehabis Lebaran, Pramono Janji Bangun Tiga Tanggul di Jakarta Utara Demi Cegah Banjir Rob
-
Bantaran Rel Kereta Api Gang Royal Digunakan sebagai Bisnis Esek-esek, PT KAI Sinyalir Ada Keterlibatan Warga
-
Cuaca Jakarta Cerah Usai Pemprov Lakukan Modifikasi Cuaca, Pramono Ngaku Sempat Deg-degan
Tag
Terpopuler
- Ditahan Atas Dugaan Pemerasan, Beredar Rekaman Suara Reza Gladys Sebut Mail Syahputra Tolak Transferan
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
- Jebloskan Nikita Mirzani ke Penjara Reza Gladys Sempat Disebut Cocok Gabung Gen Halilintar
- Ifan Seventeen Tiba-Tiba Jadi Dirut PFN, Pandji Pragiwaksono Respons dengan Dua Kata Menohok
Pilihan
-
Biasa Blak-blakan, Ahok Takut Bicara soal BBM Oplosan Pertamina: Ada yang Saya Enggak Bisa Ngomong
-
Catat Lur! Kedubes Kerajaan Arab Saudi dan Pemkot Solo Akan Gelar Buka Bersama Sepanjang 2,7 Kilometer
-
BYD M6 dan Denza D9 Jadi Mobil Listrik Terlaris di Indonesia pada Februari
-
Tiga Seksi Tol Akses IKN Ditargetkan Rampung 2027, Ini Rinciannya
-
7 Rekomendasi HP 5G Murah Mulai Rp 2 Jutaan Terbaru Maret 2025
Terkini
-
Polisi Ungkap Cara Pembunuh Ibu dan Anak di Tambora Menyamarkan Aksinya
-
Polisi Telah Periksa 27 Saksi untuk Ungkap Kasus Kematian Mahasiswa UKI
-
Sterilisasi Kucing Terbanyak, Pramono Anung Terima Penghargaan Rekor MURI
-
Polisi Ungkap Motif Pelaku Bunuh Ibu dan Anak di Tambora Jakarta Barat
-
Tak Harus Tunggu Ulang Tahun, Warga Jakarta Boleh Cek Kesehatan Gratis Kapan Saja