3. Gala Asin atau Balasin
Permainan ini pada dasarnya serupa dengan permainan petak, hanya saja menggunakan alat yang berbeda di mana Gala Asin menggunakan galah yang diletakkan di tanah sebagai tanda area asin yaitu bebas jaga. Jika pemain berhasil melompati galah akan dinyatakan menang dan tak boleh ditangkap oleh penjaga.
Gala Asin dimainkan secara beregu biasanya terdiri dari 5 orang. Regu penjaga menempati garis jaganya masing-masing, dan regu penyerang harus mampu melewati garis-garis yang ada dengan menghindar dari tangkapan pihak penjaga.
4. Tuk-Tuk Geni
Permainan ini dapat dilakukan di luar maupun di dalam ruangan, biasanya permainan ini dilakukan oleh anak-anak perempuan. Salah satu pemain berperan sebagai "nenek gerendong", kemudian yang lainnya duduk berbaris saling memeluk pinggan teman di depannya.
Nenek gerendong akan melantunkan pantun atau lagu dengan syair, diakhir sairnya nenek gerendong akan menarik salah satu anak secara acak, dan harus menarik incarannya keluar dari barisan.
5. Petak Umpet
Permainan ini dimulai dengan pihak yang kalah menjadi penjaga, kemudian menutup matanya, sementara anak-anak lain bersembunyi.
Penjaga harus mampu menemukan teman-temannya yang bersembunyi, apabila didapati temannya tersebut maka penjaga akan berteriak hong, sebaliknya apabila yang bersembunyi mencapai inglo tanpa tertangkap ia harus berteriak inglo, lio,lio
Baca Juga: COVID-19 di Jakarta Meroket, Anies Minta Perkantoran di Zona Merah WFH 75 persen
6. Main Karet
Mayoritas permainan ini dilakukan oleh anak-anak perempuan, dengan alat menggunakan jalinan karet dan diputar di ketinggian tertentu. Permainan ini terdapat beberapa variasi permainan seperti, karet lompat, karet puter, dan karet yeye,
7. Gundu atau Kelereng
Merupakan permainan yang banyak dimainkan oleh laki-laki, permainan ini biasanya dilakukan pada siang hari. Cara bermainnya adalah lubang dibuat pada jarak 2 m setelah garis. Garis ini sebagai batas untuk melempar gundu masing-masing anak ke dalam lubang, yang dapat memasukkan gundunya ke dalam lubang dapat berjalan terlebih dahulu, yang menang dapat mengambil gundu lawan yang kalah.
8. Gangsing
Permainan satu ini telah ada di Jakarta sejak tahun 1950-an. Saat ini ada organisasi yang menaungi permainan ini yaitu, PERGASI (Persatuan Gangsing Seluruh Indonesia). Setiap gangsing peserta yang berputar di dekat garis lingkaran dinyatakan kalah, pada dasarnya dalam permainan ini gangsing harus tetap berada dalam lingkaran yang telah ditentukan.
Tag
Berita Terkait
-
Kualitas Udara Jakarta Pagi Ini Terburuk Ke-5 Dunia, Warga Diimbau Wajib Masker
-
Dukuh Atas Bakal Jadi Tokyo? MRT Jakarta Bangun 'Donat Raksasa' Integrasi Transportasi!
-
Ribuan Suara di Tribun Menggema di Grand Final AXIS Nation Cup 2025
-
Axis Nation Cup 2025, Ajang Pembuktian Bakat Futsal Pelajar Indonesia
-
DPRD DKI Dukung Pramono Tambah Rute LRT hingga PIK2: Perkuat Konektivitas di Utara Jakarta
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Industri Tekstil Nasional di Ujung Tanduk? Pengusaha Minta Tolong ke Purbaya
-
Jakarta Tiru Jepang! Jembatan Donat Ini Bakal Ubah Cara Kita ke Kantor?
-
Detik-Detik Pelajar Tenggelam di Kali Cengkareng: Warga Sempat Ulurkan Bambu Penyelamat
-
Ribuan Massa Padati Aksi Bela Palestina di Jakarta
-
Cegah TPPO dan TPPM, Imigrasi Soekarno-Hatta Gandeng Ombudsman RI Lewat Ngopi Pimpasa