SuaraJakarta.id - Kasus COVID-19 di Indonesia melonjak. Akibatnya membuat tenaga kesehatan (nakes) kewalahan menangani pasien positif COVID-19.
Jumlah nakes dengan penderita COVID-19 pada saat ini jauh dari kata ideal. Bahkan, satu nakes bisa merawat 15 pasien.
Kondisi jumlah nakes dengan penderita COVID-19 yang tak ideal itu disampaikan Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim.
Dedie mengatakan, kondisi darurat Covid-19 saat ini membuat Kota Bogor masih sangat membutuhkan nakes.
"Jadi saat ini yang kita hadapi bukan hanya masalah oksigen, tapi juga masalah nakes. Ini tantangan kita bagaimana kita bisa mendapat nakes," kata dia, Kamis (8/7/2021).
Dedie menegaskan, saat ini kelengkapan peralatan nakes sudah memadai. Hanya saja, SDM nakesnya yang belum tercukupi.
Menurut Dedie, para nakes yang ada saat ini beban tugasnya terbagi dalam banyak hal.
"Sekarang SDM-nya langka karena kebutuhan-kebutuhannya di mana-mana. Antara lain ada yang menjadi swaber, vaksinator, ditambah kebutuhan-kebutuhan rumah sakit tidak hanya di Bogor tapi seluruh RS di Indonesia," sambungnya.
Menurut Dedie, saat ini Kota Bogor membutuhkan lebih dari 200 orang nakes. Hingga saat ini, mungkin yang baru tercapai hanya sekitar 20 orang saja.
Baca Juga: Cara Cek Bansos di Situs Cekbansos.kemensos.go.id untuk Dapat Rp600 Ribu
Namun, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor disebut Dedie terus mencari sumber-sumber nakes yang kompeten.
"Kalau 200 itu yang untuk kebutuhan isolasi, sementara kebutuhan di RSUD juga tinggi. Semua sama masalahnya, SDM-nya. Aktivasi RSUD dua (RS Perluasan) saja mungkin butuh berapa puluh lagi, itu juga belum terpenuhi," sambung Dedie.
Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) RSUD Kota Bogor, Ilham Chaidir membenarkan, jika saat ini Kota Bogor sangat memerlukan nakes tambahan untuk melakukan perawatan terhadap pasien Covid-19.
Baik nakes yang bertugas di rumah sakit rujukan, hingga di sejumlah pusat isolasi.
Kendati demikian, nakes yang ada saat ini diyakininya masih memiliki moril yang tinggi.
Ilham juga menyatakan para nakes masih siap berjuang untuk pelayanan COVID-19.
Berita Terkait
-
"Segel Tambang, Bukan Wisata Alam": Warga Puncak Sampaikan Protes ke Menteri LH
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram
-
Korupsi Wastafel, Anggota DPRK Aceh Besar jadi Tersangka usai Polisi Dapat 'Restu' Muzakir Manaf
-
Prakiraan Cuaca 4 Oktober 2025 di Berbagai Kota Wisata dari Bogor, Bali hingga Yogyakarta
-
Indonesia Nomor 2 Dunia Kasus TBC, Menko PMK Minta Daerah Bertindak Seperti Pandemi!
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
Menkeu Purbaya 'Semprot' Bobby Nasution Cs Usai Protes TKD Dipotong: Perbaiki Dulu Kinerja Belanja!
-
Para Gubernur Tolak Mentah-mentah Rencana Pemotongan TKD Menkeu Purbaya
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
Terkini
-
DANA Kaget Rp109 Ribu: Rebutan Saldo Gratis, Ini Trik Klaimnya 3 Link Aktif
-
KPK Dalami Keterlibatan 13 Asosiasi dan 400 Biro Haji dalam Kasus Korupsi Kuota Haji
-
Pimpinan PPP Minta Maaf: Tidak Ada PAW
-
5 Rekomendasi Hotel di Hong Kong untuk Liburan dan Belanja
-
Ibadah Umrah Gunakan Jenis Visa Apa? Ini Penjelasan Arab Saudi